Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Membaca, Berproses, Menulis, dan Berbagi || Portal Pribadi: www.tafenpah.com www.pahtimor.com www.hitztafenpah.com www.sporttafenpah.com ||| Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Psikologis Seorang Kompasiner di Tengah Banjir Tawaran

16 Oktober 2020   00:53 Diperbarui: 16 Oktober 2020   00:57 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis adalah kegiatan bersenang-senang bagi seorang kompasianer. Setelah menonton video (A to Z Kompasiana) "MEWARTAKAN MANCANEGARA BERSAMA DIASPORA KOMPASIANA," Kamis, 15 Oktober 2020. Kisah inspiratif datang dari Senior Gaganawati Stegmann, kompasianer di Jerman dan Senior Weedy Koshino, kompasiner di Jepang. 

Saya sangat terinspirasi dari kisah yang mereka bagikan tentang cikal bakal mereka mengenal platform Kompasiana. Khususnya menyangkut motivasi mereka menulis di kompasiana.

 Menulis di kompasiana adalah impian setiap orang. Karena kompasiana adalah blog warga yang sangat mengedukasi. Karena kompasianer berbeda latar belakang pendidikan, budaya, karakter, gaya kepenulisan. Tapi, perbedaan itu disatukan dalam semangat berbagi dan mencari kenalan.

Saya pribadi merasa senang menulis di kompasiana. Ketimbang saya menulis di blog pribadi. Karena di kompasiana saya langsung berinteraksi dengan para pembaca dan segera mendapat feed back/komentar dari pembaca. 

Sementara di blog pribadi saya harus menunggu dan terus menunggu untuk berinteraksi dengan para pembaca. Inilah salah satu kelebihan dan manfaat yang saya dapatkan dari platform Kompasiana. Walau pun saya baru 2 bulan menulis di Kompasiana

Menulis adalah kecerdasan bersenang-senang di tengah malam. Sebagai pendatang baru di Kompasinana saya merasa dihargai dan diapresiasi. 

Apresiasi telah membawa saya pada semangat untuk berbagi. Berbagi perasaan seputar keseharian hidup saya bersama orang lain. Di tengah-tengah kesibukan saya sebagai seorang karyawan swasta dan penulis novel, saya selalu menempatkan porsi tersendiri untuk merangkai kata di Kompasiana. Sehari tanpa menulis di Kompasiana, rasanya hambar dan gelisah. Karena separuh hidup saya sudah berada di Kompasiana. 

Menulis adalah bagian dari terapi perasaan dan pikiran. Karena perasaan yang dipendam serasa sakit, bila tak diungkapkan. Ungkapan rasa kecewa, marah atas segala ketidakadilan di lingkunganku, saya sampaikan melalui setiap tulisan. Perasaan saya telah mewakili paripurna pikiranku. Karena menulis adalah bentuk kemerdekaan bagiku.

Kebebasan untuk mengejar paripurna waktu adalah melalui tulisan. Setiap tulisan yang saya bagikan kepada pembaca telah mewakili keadaan psikologis saya sebagai seorang kompasianer yang labil. Labil dalam perasaan dan pikiran. Karena perasaan dan pikiran saya tak hanya fokus di satu tema. 

Melainkan saya menulis serabutan. Yang terpenting rasa dan rasio saya menyatu dengan pembaca. Inilah manfaat psikologis yang saya alami di tengah banyaknya tawaran untuk berpindah ke platform lain yang sangat menjanjikan dari sisi penghasilan. 

Akan tetapi, tujuan saya menulis adalah berbagi dan ingin membuktikan kepada setiap orang, bahwa sebagai seorang anak petani dari desa dan minim pendidikan tapi bisa menulis.

Hidup di tengah kebisingan virus ketidakadilan telah memarginalkan/memojokan saya dari eksistensiku sebagai makluk yang ingin merdeka. Merdeka dari dogma dan segala aturan hidup sosial yang kelihatannya baik di dalam formalitasnya. 

Tapi, buruk dalam aksinya. Oleh karena itu, saya mengakhiri rasa dan rasio saya di tengah malam ini. Di sini di batas kota ini saya menunggu episode rasa dan rasio di waktu yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun