Banyaknya truk sampah yang melintas di Kota Bekasi ini tidak hanya memperparah kemacetan di Kota Bekasi, melainkan juga menyebarkan bau sampah saat truk melintas.
Belum lagi lindi, cairan sampah yang tumpah di sepanjang jalan yang dilewati truk sampah. Hal ini tentu saja sangat merugikan warga yang membuka usaha di pinggir jalan yang dilalui oleh truk sampah, seperti di Jalan Siliwangi, Jalan Swatantra, maupun di Jalan Ahmad Yani.
Sudah saatnya Pemerintahan Kota Bekasi dibawah Kepemimpinan Walikota Bpk. Drs Tri Adhianto bersama dengan wakilnya menganalisa dampak negatif yang lebih luas dirasakan oleh warga Kota Bekasi.Â
Sampah dari Jakarta mungkin belum bisa ditolak sepenuhnya oleh Pemkot Bekasi, dengan pertimbangan dana kompensasi dari Pemprov DKI yang bisa digunakan untuk membantu menambah pemasukan warga terdampak, serta ribuan tenaga kerja yang terserap dari kegiatan sampah ini, juga tambahan pendapatan daerah untuk melakukan pembangunan infrastruktur di daerah sekitar TPST Bantar Gebang.
Namun setidaknya Pemkot Bekasi bisa mengatasi dampak kemacetan yang ditimbulkan truk sampah setiap hari, dengan membuat aturan pelarangan truk sampah melalui jalanan utama di dalam Kota Bekasi dengan cara mengalihkan rute truk sampah menggunakan Jalan Tol JORR 2 yang sudah terhubung tidak jauh menuju TPST Bantar Gebang. Setidaknya langkah awal ini bisa mengurangi beban warga Kota Bekasi dalam mengurangi kemacetan di jalan.
Buat para pembalap, seberapa cepat pun mobil atau motor anda, percayalah, di Kota Bekasi anda tidak bisa mengalahkan Truk Sampah! Anda bisa salip 1 truk sampah, di depan ADA LAGI, dan MASIH BANYAK LAGI !!.
Hmm.... salam apa yah kali ini?Â
Freddy Kwan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI