Jika Dana Desa ingin benar-benar membawa dampak signifikan dalam menekan angka stunting, maka ada beberapa langkah yang perlu segera diambil.
Pertama, pemerintah harus memperjelas prioritas dalam penggunaan Dana Desa dengan menekankan bahwa aspek kesehatan dan gizi harus menjadi bagian utama dari pembangunan desa. Tidak cukup hanya membangun jalan dan jembatan, tetapi desa juga harus memastikan bahwa anak-anak yang lahir di desa tersebut mendapatkan asupan gizi yang cukup dan tumbuh dengan sehat.
Kedua, diperlukan edukasi yang lebih intensif kepada masyarakat tentang pentingnya gizi dalam seribu hari pertama kehidupan. Ini bisa dilakukan melalui program pelatihan bagi kader Posyandu, penyuluhan langsung kepada ibu-ibu hamil, serta kampanye publik yang lebih masif.
Ketiga, pengawasan terhadap penggunaan Dana Desa harus diperketat. Transparansi dalam alokasi anggaran dan pelaksanaan program harus ditingkatkan agar dana benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan segelintir elite desa.
Keempat, perlu ada pendekatan yang lebih holistik dalam menangani stunting. Ini berarti desa tidak hanya fokus pada pemberian makanan tambahan atau program gizi, tetapi juga memperbaiki sanitasi, meningkatkan akses air bersih, serta memastikan layanan kesehatan ibu dan anak berjalan dengan baik.
Kesimpulan
Satu dekade telah berlalu sejak Dana Desa pertama kali dikucurkan, tetapi tantangan besar seperti stunting masih belum sepenuhnya teratasi. Ini menjadi bukti bahwa pembangunan fisik saja tidak cukup untuk menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat.
Jika desa ingin benar-benar maju dan generasi masa depan terbebas dari ancaman stunting, maka kebijakan penggunaan Dana Desa harus berubah. Tidak lagi hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga memastikan bahwa setiap anak di desa memiliki akses terhadap gizi yang cukup, sanitasi yang baik, serta lingkungan yang mendukung tumbuh kembang mereka secara optimal.
Masa depan Indonesia bergantung pada bagaimana kita menangani masalah ini. Sudah waktunya untuk tidak hanya membangun desa secara fisik, tetapi juga membangun kualitas sumber daya manusia yang sehat dan cerdas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI