Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sedekade Dana Tapi Data Stunting Tidak Berubah! @KompasianaDESA

25 Februari 2025   11:47 Diperbarui: 25 Februari 2025   12:02 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika Dana Desa ingin benar-benar membawa dampak signifikan dalam menekan angka stunting, maka ada beberapa langkah yang perlu segera diambil.

Pertama, pemerintah harus memperjelas prioritas dalam penggunaan Dana Desa dengan menekankan bahwa aspek kesehatan dan gizi harus menjadi bagian utama dari pembangunan desa. Tidak cukup hanya membangun jalan dan jembatan, tetapi desa juga harus memastikan bahwa anak-anak yang lahir di desa tersebut mendapatkan asupan gizi yang cukup dan tumbuh dengan sehat.

Kedua, diperlukan edukasi yang lebih intensif kepada masyarakat tentang pentingnya gizi dalam seribu hari pertama kehidupan. Ini bisa dilakukan melalui program pelatihan bagi kader Posyandu, penyuluhan langsung kepada ibu-ibu hamil, serta kampanye publik yang lebih masif.

Ketiga, pengawasan terhadap penggunaan Dana Desa harus diperketat. Transparansi dalam alokasi anggaran dan pelaksanaan program harus ditingkatkan agar dana benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan segelintir elite desa.

Keempat, perlu ada pendekatan yang lebih holistik dalam menangani stunting. Ini berarti desa tidak hanya fokus pada pemberian makanan tambahan atau program gizi, tetapi juga memperbaiki sanitasi, meningkatkan akses air bersih, serta memastikan layanan kesehatan ibu dan anak berjalan dengan baik.

Kesimpulan

Satu dekade telah berlalu sejak Dana Desa pertama kali dikucurkan, tetapi tantangan besar seperti stunting masih belum sepenuhnya teratasi. Ini menjadi bukti bahwa pembangunan fisik saja tidak cukup untuk menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat.

Jika desa ingin benar-benar maju dan generasi masa depan terbebas dari ancaman stunting, maka kebijakan penggunaan Dana Desa harus berubah. Tidak lagi hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga memastikan bahwa setiap anak di desa memiliki akses terhadap gizi yang cukup, sanitasi yang baik, serta lingkungan yang mendukung tumbuh kembang mereka secara optimal.

Masa depan Indonesia bergantung pada bagaimana kita menangani masalah ini. Sudah waktunya untuk tidak hanya membangun desa secara fisik, tetapi juga membangun kualitas sumber daya manusia yang sehat dan cerdas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun