Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Efisiensi Anggaran di Kementerian Pertanian, Apa Berdampak untuk Petani?

18 Februari 2025   18:55 Diperbarui: 19 Februari 2025   22:41 1279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Petani (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Jika anggaran dipangkas tanpa perencanaan matang, dampaknya bisa merembet ke banyak aspek, mulai dari berkurangnya bantuan bagi petani hingga meningkatnya ketergantungan pada impor pangan.

Dampak Pemangkasan Anggaran terhadap Petani dan Sektor Pertanian

1. Ancaman terhadap Subsidi Pupuk dan Bantuan Pertanian

Salah satu sektor yang paling terdampak dari efisiensi anggaran ini adalah subsidi pupuk. Pemerintah selama ini mengalokasikan dana besar untuk subsidi pupuk guna memastikan harga tetap terjangkau bagi petani kecil. 

Namun, dengan pemotongan anggaran, pasokan pupuk bersubsidi bisa semakin terbatas.

Data dari Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa pada tahun-tahun sebelumnya, kebutuhan pupuk bersubsidi nasional mencapai lebih dari 9 juta ton per tahun, tetapi karena keterbatasan anggaran, alokasi yang disetujui sering kali di bawah angka tersebut. 

Jika pemangkasan anggaran terus berlanjut, kekurangan pupuk bersubsidi bisa semakin parah, menyebabkan harga pupuk melonjak di pasaran. 

Akibatnya, banyak petani terpaksa membeli pupuk nonsubsidi dengan harga jauh lebih mahal, yang pada akhirnya menekan keuntungan mereka.

Selain pupuk, pemangkasan anggaran juga berdampak pada bantuan alat dan mesin pertanian. Program bantuan seperti traktor gratis, alat tanam modern, dan sistem irigasi yang sebelumnya diberikan kepada kelompok tani kini mengalami penyusutan. 

Ini bisa memperlambat modernisasi pertanian di Indonesia, membuat petani kecil semakin tertinggal dalam hal produktivitas dibandingkan negara-negara lain yang sudah mengadopsi teknologi pertanian canggih.

2. Berkurangnya Penyuluhan dan Pendampingan bagi Petani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun