Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Teknolog Precision Agriculture

4 Februari 2025   13:17 Diperbarui: 4 Februari 2025   13:17 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program pertanian presisi. (DOK. Humas Kementan via kompas.com)

Pertanyaan-pertanyaan ini harus menjadi bagian dari diskusi kita tentang masa depan pertanian. Precision agriculture bukan hanya tentang teknologi; ini tentang bagaimana kita menciptakan sistem pangan yang adil, berkelanjutan, dan mampu menghadapi tantangan masa depan.

Kesimpulan

Precision agriculture adalah lebih dari sekadar teknologi canggih. Ini adalah perubahan paradigma dalam cara kita memandang pertanian. Dari sekadar aktivitas tradisional yang mengandalkan intuisi, menjadi sebuah proses yang didukung oleh data, analisis ilmiah, dan inovasi teknologi.

Di tengah tantangan global seperti krisis pangan, perubahan iklim, dan pertumbuhan populasi, precision agriculture menawarkan solusi yang relevan dan efektif. Namun, adopsi teknologi ini memerlukan kolaborasi antara berbagai pihak pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan tentu saja, para petani itu sendiri.

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam pertanian presisi di Asia Tenggara. Dengan komitmen yang kuat, investasi dalam infrastruktur teknologi, dan pendidikan bagi petani, kita bisa menciptakan masa depan pertanian yang lebih cerah, berkelanjutan, dan menguntungkan bagi semua.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun