Andai air itu mengalir landai
Mungkin ia tak akan brisik gemercik
Namun ia mengalir deras
Menatas batas-batas akal sehat!
Bendungan, oh....bendungan
Engkau hadir dikala air dibutuhkan
Dikala air pergi dan melenggang tak tentu arah
Lupa kacang pada kulit, lupa warga dengan negerinya
Engkau menampukkan air pada muka serakah
Yang hanya berpikir, hidup itu perlu mengukur tanah
Tak perlu menabur berkah
Bahkan tanah di belakang rumah!
Bendungan , oh...bendungan
Ketika cinta orang (lain) berlebel tanah
Air berstatus membuncah ramah
Bagi petani yang hidup "mau mengolah"
SALAM BENDUNG!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!