Mohon tunggu...
Fitri Yenti Dirta
Fitri Yenti Dirta Mohon Tunggu... -

Traveler | Sunset Seeker | Volunteer | Human Resources |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

From Jakarta To Makassar for MIWF2015

12 Juni 2015   14:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:05 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Deg-deg ser dari awal Mei tak kunjung usai menghinggapi hati tentang pengumuman Volunteer Makassar International Writers Festival atau MIWF2015, hingga pada akhirnya Mas Angga sebagai koordinator mengabarkan "cek website ya". Langsung buru-buru buka website dan jeng..jeng,,nama saya tercantum sebagai Media Relations MIWF2015.

Asikkkk #junikemakassar jadi nih! Sangat bahagia, karena ini adalah festival sastra kedua saya sebagai volunteer, stelah Maret lalu mendedikasikan diri di Asean Literary Festival. Memesan tiket pesawat dan mencari hotel yang tak jauh dr Fort Rotterdam adalah langkah yang saya lakukan berikutnya. Alhamdulilah, sy menemukan Wisma Jampea, terletak di Jl. Jampea, 300m jalan kaki menuju Fort Rotterdam.

Hari Jumat, 5 Juni, ketika jarum jam di tangan menunjukkan pukul 09.00Wita, saya sudah landing di Fort Rotterdam dg mentari bersinar woww sekali [baca:panas] di langit Makassar. MIWF 2015 ini mengusung Tema "Karaeng Pattingalloang, Knowledge and Universe". Saya mendatangi sebuah ruangan yg belakangan tau bernama "O Building", dan  kemudian bertemu dg beberapa teman volunteer. Sebenarnya saya sudah sering kontak-kontakan dg beberapa kordinator seperti Kak Fiska, Mas Angga, maupun Kak Weny. Nah skr sy hanya perlu mencari wajah-wajah itu saja. :) Setelah setor muka dg para kordinator, sy bersama Kak Weny langsung menuju "Chapel Rotterdam". Tugas pertama sy dimulai jam 10.00Wita, seiring dimulainya Sesi Diskusi "Promoting Asian Literature to the World" yg dihadiri penulis dr Jepang, Singapura, dan Indonesia. Mba Oka Rusmini, dan Mba Leila Chudori menjadi delegasi Indonesia dalam diskusi ini, dg Kak Lily Yulianti sebagai Moderator.

Setelah meng-update sesi ini ke akun twitter dan instagram #miwf2015, kak weny mencolek sy untuk berpindah ke area Museum I La Galigo. Ketika sy masuk ruangan, penuh banget, sy kedapatan kursi bagian paling belakang, lumayan lah buat meliput. Wajar saja ramai, tema diskusi "The Traveler's Story" sukses menarik pengunjung karena disana ada Trinity,  Pallavi Aiyar, Mahir Pradana dan Junantor Herdiawan sebagai Moderator. Para Traveler ini bercerita tentang serunya mereka bepergian dan mengunjungi berbagai tempat di dunia ini kemudian menuangkan kisahnya ke dalam sebuah buku. Sesi yang menarik.

Tak terasa hari sudah siang, tepat jam. 14.00 tugas sy berikutnya meliput diskusi Penyair kondang negara ini, Seno Gumira Ajidarma. Ahh dimana-mana kehadiran "Sukab" ini selalu saja dinanti-nanti. Pembawaan nya sederhana dan humornya yang selalu membuat rahang ini senam saking lucunya. Beliau membawakan sesi "Writing in A Tumultuous", dan jangan tanya berapa banyak yg datang. Banyak pengunjung yg rela berdiri karena kehabisan kursi menyaksikan diskusi ini. Setelah mengupdate twitter dan instagram, serta membuat catatan kecil tentang diskusi ini sy pun beralih ke acara lain.

Malam hari tentu saja ada acara panggung yg selalu dinanti-nantikan, favorit sy adalah Daeng Khrisna Pabichara. Malam itu Daeng Khrisna berduet dg Ulma, membacakan puisi dg Judul "Ciuman Terpanjang", diambil dr novel Nadira Karya Mba Leila Chudori. Ulma, adalah rekan volunteer sy di Divisi Media. Sy gak menyangka, mahasiswi Kedokteran Unhas ini pandai sekali membaca puisi. Yg membuat acara lebih menarik adalah semesta yg mendukung di Panggung utama.. Cuaca cerah dan bulan purnama tepat berada di langit Rotterdam malam itu.

Acara Makassar International Writers Festival 2015 sukses, di blog berikutnya saya akan menceritakan tentang hari terakhir program ya. Saya bahagia sekali bisa bekerja sama dengan teman-teman baru saja dikenal.

-Albert Einstenin- “A little knowledge is a dangerous thing. So is a lot.”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun