Mohon tunggu...
Fitria AP
Fitria AP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kimia 2023 Universitas Sebelas Maret

Hobi saya adalah memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pro dan Kontra Penghapusan TikTok Shop

17 Oktober 2023   19:09 Diperbarui: 17 Oktober 2023   19:15 2063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

TikTok merupakan aplikasi berbasis media sosial yang digunakan untuk mengedit dan mengunggah video dengan durasi singkat. Namun seiring dengan berkembangnya teknologi, TikTok menghadirkan berbagai macam fitur menarik. Salah satu fitur unggulannya yaitu fitur belanja bernama TikTok Shop. TikTok Shop adalah fitur perdagangan sosial yang memungkinkan pengguna dan pencipta untuk mengiklankan dan menjual produk mereka melalui TikTok. Fitur ini tersedia untuk pengguna TikTok dengan akun bisnis dan mulai tersedia di akun pengguna pada media pertengahan tahun 2021. Fitur belanja ini dihadirkan TikTok sebagai respon atas peningkatan penjualan berbagai produk setelah adanya promosi dari berbagai produk melalui platform jejaring sosial tersebut. Pengguna akan membeli produk atau layanan setelah melihat iklan, promosi, atau ulasan di TikTok. Berkat kehadiran fitur belanja di aplikasi besutan Bytedance tersebut, aplikasi TikTok makin digandrungi oleh banyak orang karena dianggap sebagai platform yang multifungsi. Selain untuk mendapatkan beragam konten hiburan, pengguna jadi tidak perlu beralih menggunakan aplikasi marketplace lain untuk berbelanja dan menyelesaikan transaksi.

Namun sangat disayangkan, kehadiran TikTok Shop di Indonesia tidak bertahan lama. Pemerintah Indonesia baru – baru ini menghapus TikTok Shop sebagai Social Commerce di Indonesia. TikTok Shop dihapus dengan alasan Social Commerce menjadi tempat promosi dan dilarang untuk berinteraksi. Isu terkait penghapusan Tiktok Shop ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.  Selain menimbulkan perbincangan hangat, penghapusan TikTok Shop juga menuai pro kontra di kalangan masyarakat.

Fitria Ayu Puspita atau yang biasa dipanggil Fitria merupakan mahasiswa semester 1,dari Prodi Kimia , Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret. Ia turut memberikan pendapatnya tentang perbincangan hangat saat ini. Sebagai customer/pengguna TikTok Shop ia merupakan bagian dari tim kontra. Tapi menurutnya penghapusan TikTok Shop juga memberikan dampak positif bagi ekonomi di Indonesia.

Seperti yang sudah diketahui bahwa sekarang adalah era teknologi. Semua kegiatan bisa dilakukan melalui online, termasuk kegiatan berbelanja. Selain mudah dan efisien, TikTok Shop juga memberikan keuntungan lain bagi customer/penggunannya. Keuntungan lain yang diperoleh adalah customer mendapatkan barang yang lebih murah, TikTok Shop juga memberikan banyak diskon dan promo menarik. Meskipun harga barang yang dijual termasuk murah, tetapi kualitas barang yang didapat berkualitas baik.

Selain menguntungkan bagi penggunanya, TikTok Shop juga menguntungkan bagi SDM di Indonesia. Salah satunya adalah banyak generasi muda Indonesia yang bia mengembangkan bisnisnya dengan berjualan di TikTok Shop. Dengan berarti, TikTok Shop cukup membantu  mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Pemerintah seharusnya bangga memiliki generasi muda yang bisa mengikuti perubahan zaman.

Meskipun demikian, sebagai Warga Negara Indonesia juga memiliki rasa kekhawatiran tentang ekonomi di Indonesia. Jika TikTok Shop terus beroperasi, UMKM lokal akan merasa tersaingi. Saya sebagai customer pasti akan memilih kualitas barang yang baik dan harga yang murah untuk dibeli. Sedangkan barang impor dari luar negeri memiliki aspek yang dicari oleh customer Indonesia daripada barang yang dijual oleh UMKM  lndonesia. Pemerintah Indonesia dan UMKM lokal harus memiliki cara lain untuk bersaing di ekonomi dunia, bukan hanya menghapus TikTok Shop sebagai Social Commerce di Indonesia.

Solusi yang bisa dilakukan oleh Pemerintah Indonesia adalah mengurangi kegiatan impor dari luar negeri. Sebagai Warga Negara Indonesia, kita juga tidak bisa terus bergantung dengan barang dari luar negeri. Memakai barang impor dari luar negeri juga malah menjadikan negara lain tambah maju dan membuat negara sendiri tertinggal. Untuk mengurangi kegiatan impor dari luar negeri, Pemerintah Indonesia harus  membantu para pelaku UMKM untuk lebih melatih keterampilannya agar dapat meningkatkan daya saing penjualan dan memajukan produk lokal. Selain itu, para pelaku UMKM lokal  juga harus mengikuti perkembangan zaman agar tidak tertinggal. Para pelaku UMKM dapat memanfaatkan berbagai platform untuk mengembangkan bisnisnya.

Saya sebagai pengguna TikTok Shop berharap agar TikTok Shop bisa beroperasi kembali guna memudahkan masyarakat untuk berbelanja secara efisien dan juga memperhemat waktu. Pemerintah juga segera menemukan solusi untuk memajukan brand lokal dan mempersiapkan UMKM bersaing dalam ekonomi dunia. UMKM lokal yang belum megikuti perkembangan zaman juga mengusahakan untuk mengikuti perkembangan zaman. Karena pelaku UMKM yang sudah mengikuti perkembangan zaman (berjualan online) juga akan merasa dirugikan dengan dihapusnya TikTok Shop sebagai Social Commerce di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun