Mohon tunggu...
FITRI HANDAYANI
FITRI HANDAYANI Mohon Tunggu... Lainnya - TUGAS BELAJAR

TUGAS BELAR

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Melemang Sambut Tahun Baru

12 Februari 2023   09:23 Diperbarui: 12 Februari 2023   09:33 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Foto Desa Karang Raja / Sabtu 31 Desember 2022)

TanjungEnim.com -- Tanjung Enim -- Kabupaten Muara Enim yang terletak di Provinsi Sumatera Selatan tersebut selain kabupaten yang dikenal kenikmatan kopi arabica khas semendo nya, juga di kenal memiliki beragam kearifan lokal budaya masyarakatnya. Ada beberapa tradisi merayakan malam pergantian tahun seperti membakar jagung dan melemang. Dan Salah satu kearifan lokal budaya tersebut ialah perayaan tahunan adat melemang yang di lakukan secara serentak di Desa Karang Raja Kabupaten Muara Enim dalam menyambut tahun baru Sabtu 31 Desember 2022 menuju malam tanggal 1 Januari 2023.

Tahun baru adalah salah satu moment kegiatan bakar- bakaran bisa dikatakan acara ketemu atau kumpul bersama baik keluarga kerabat ataupun sahabat. Selain itu acara bakar- bakaran ini mengandung makna sebagai semangat membara dalam menyambut tahun baru. Maka melemanglah menjadi pilihan untuk menu bakar-bakaran dimalam pergantian tahun baru di Desa Karang Raja Kabupaten Muara Enim Kota Tanjung Enim Sumatra Selatan.

Untuk kegiatan tradisi melemang merupakan adat Desa Karang Raja yang sudah turun temurun dilakukan sejak nenek moyang. Dimana setiap menyambut tahun baru selalu diadakan adat tradisi melemang yang merupakan tanda syukur atas nikmat dan rezeki yang diberikan oleh Allah SWT yang ditandai dengan usai panen raya padi tersebut. Keramaian di Desa Karang Raja dilalui ruas jalan lintas Sumatera ini, berlangsung hingga tengah malam, bahkan sampai menjelang pagi diwarnai saling tukar lemang. 

Tradisi melemang ini menjadi penting sebagai bagian dari pelestarian kebudayaan daerah yang ada di wilayah Sumatera Selatan, khususnya di Desa Karang Raja. Semoga pelestarian budaya melemang ini dapat terus terjaga dan dapat menjadi suatu kebanggaan bagi masyarakat Desa Karang Raja. Setiap pelaksanaan tradisi melemang dilakukan, masyarakat dari luar desa bahkan dari luar kabupaten, ikut hadir merayakan tradisi ini dan menikmati hidangan lemang yang dihidangkan oleh tuan rumah. Bahkan pada saat malam puncak perayaan tradisi tersebut, jalan lintas Sumatera, menjadi macet hingga tengah malam karena masyarakat tumpah ruah turut bergembira. Kebetulan juga, jalan Desa Karang Raja berada di jalan lintas Sumatera.

Entah dari mana aslinya tradisi ini, yang jelas setiap pergantian  malam tahun baru, Desa Karang Raja, kabupaten Muara Enim, Kota Tanjung Enim, selalu melaksanakan tradisi ini. Acaranya luar biasa ramai. Bagaimana tidak, desa yang terdiri atas 5 kampung ini, memiliki lebih dari 2000 kepala keluarga. Dan setiap kepala keluarga diwajibkan membuat lemang. Jika, satu KK saja membuat 10 lemang (biasanya lebih dari 40 lemang / KK), maka akan ada 20.000 lemang. Banyak sekali bukan?

Acaranya juga dihadiri langsung oleh Bupati Muara Enim, yang menyumbang 100 kg ketan untuk melemang. Acara melemang diisi dengan tarian melemang dan berbagai acara lainnya. Sepanjang jalan Karang Raja akan macet total. Karena begitu besarnya antusias warga merayakan tradisi melemang, baik dari dalam kampung sendiri, maupun orang dari luar desa. Setiap orang yang datang berkunjung pasti akan mendapatkan lemang dari warga.

Acara Melemang Malam Tahun Baru 1 Januari 2023 di Desa Karang Raja Kabupaten Muara Enim Kota Tanjung Enim Sumatra Selatan.

foto-melemang-2-63e84c884addee08694b9a02.jpeg
foto-melemang-2-63e84c884addee08694b9a02.jpeg

(Foto Desa Karang Raja malam tahun baru / 1 Januari 2023)

Lemang sendiri adalah makanan yang terbuat dari campuran beras ketan putih dan hitam, santan kelapa, garam secukupnya, gula pasir secukupnya, kemudian dicampur juga dengan isi pisang atau udang kering atau bawang goreng, serta membutuhkan daun pisang dan juga bambu muda. Setelah itu bahan di masak dengan cara di arun lalu dimasukkan kedalam bambu berukuran cm atau lebih panjangnya setelah itu bambu yang sudah diisi dengan beras ketan itu di rebus terlebih dahuludi atas bara api, kemudian dibakar dengan cara di letakan di tiang lalu dibolak-balik hingga matang.

Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru mengatakan, budaya kuliner khas daerah Melemang perlu dipertahankan karena tradisi tersebut untuk melestarikan makanan lokal. Tradisi melemang yang ada di desa Karang Raja merupakan salah satu budaya lokal yang merupakan kearifan lokal masyarakat setempat. Selain melestarikan kuliner juga untuk mempromosikan makanan tersebut. Apalagi makanan yang dimasak dari dalam bambu itu kini sulit untuk ditemukan karena membuatnya pada waktu tertentu saja, oleh karena itu pihaknya mendukung pelaksanaan ''Festival Melemang dan Ngopi Bareng'' di Muara Enim tersebut. Desa Karang Raja Kabupaten Muara Enim begitu aktif mengkreasikan dirinya agar dikenal semua orang. Selain Berdampak pada perekonomian, ini juga membuat masyarakat Karang Raja dan Muara Enim bahagia.

Herman Deru mengatakan sejak awal tahun 2019 hampir 5-6 acara kreatif yang sudah digelar di kabupaten Muara Enim kreatifitas itu menurutnya patut didukung agar masyarakat tidak terpaku mengandalkan keindahan alam untuk mendongkrak pariwisata. Selama ini kita hanya berfikir bahwa pariwisata itu hanya suguhan alam. Padahal kreativitas manusia juga bisa seperti festival durian dan festival melemang. Memang sebelum diadakan festival melemang, makanan ini hanya dianggap kuliner biasa oleh masyarakat daerah maupun orang lain.  Namun difestivalkan seperti ini, kreativitas seperti ini, kreativitas masyarakat langsung muncul menghasilkan lemang yang beragam rasa dan warna sehingga membuatnya menjadi menarik dan memiliki nilai jual.

Orang berlomba-lomba membuat lemang yang enak, hasilnya kini lemang jadi terkenal. Nah ini butuh upaya serius dari pemerintah kabupaten dan masyarakat setempat. Herman Deru berharap festival semacam ini terus dibuat oleh Desa Karang Raja Kabupaten Muara Enim dan dipromosikan secara terus menerus sehingga lemang dan kearifan lokal lainnya semakin dikenal. Selama ini orang hanya tau ini hanya sebuah bungkusan daun tidak begitu istimewa ,tetapi setelah diadakan festival lemang bisa di kenal dan di sukai banyak orang. Dengan demikian ditargetkan akan menarik perhatian masyarakat luar menjadikan Muara Enim sebagai daerah tujuan destinasi wisata.

Lemang sendiri merupakan makanan khas tradisional orang Melayu dan sangat disukai. Lemang yang dibuat di kedua desa tersebut ada (tiga) jenis:

1. Lemang manis; sebagai lambang perkumpulan sanak saudara seisi desa atau kampung, tua muda, pria dan wanita, bujang dan gadis, yang saling beramah tamah satu sama lainnya

2. Lemang sempalo; memiliki arti yang khas, yang melambangkan budaya adat istiadat yang penuh keakraban sesuai dengan norma-norma agama yang berlaku, serta selalu saling menjaga kehormatan dan aib sesama, dan

3. Lemang gemuk; melambangkan kesucian guna memperdalam ajaran syari'at agama Islam dengan memperkokoh hubungan silaturahmi dengan sesama insan yang beriman dan bertaqwa.

Melemang ini adalah wujud rasa syukur atas hasil dari pertanian masyarakat yang menghasilkan buah yang dapat untuk kesejahteraan masyarakat. Melalui kegiatan melemang seperti ini bisa meningkatkan silahturahmi antara warga, dan mempererat persaudaraan. Semoga adanya perayaan kegiatan melemang ini akan menjadi berkah dan kesejahteraan bagi masyarakat di Desa Karang Raja Kabupaten Muara Enim. Oleh karena itu, ada beberapa nilai budaya yang dapat kita ambil dari tradisi melemang, yang tentu saja bisa dijadikan rujukan atau pedoman dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Nilai-nilai budaya tersebu adalah silaturahmi.

Silaturahmi bukan hanya dengan sesama warga desa itu saja, pada saat melemang, masyarakat yang ada di desa lain pun akan berdatangan ke Desa Karang Raja. Mereka yang datang turut bersuka ria, bergembira dan menikmati hidangan lemang. Biasanya warga desa akan mengajak masyarakat dari desa lain, meskipun belum mengenal satu sama lain, untuk masuk dan menikmati lemang ditemani dengan kopi khas Muara Enim.

Perayaan tahunan melemang tersebut di tandai pula bersamaannya panen raya padi IP 200 di Desa Karang Raja yang dihadiri langsung Oleh Plt Bupati Muara Enim Juarsah, Juarsah mengajak agar dapat memaknai tahun baru  dalam perayaan tahunan tradisi adat melemang di Desa Karang Raja sebagai bagian dari introspeksi diri, untuk lebih meningkatkan kembali kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun