Mohon tunggu...
FITRI HANDAYANI
FITRI HANDAYANI Mohon Tunggu... Lainnya - TUGAS BELAJAR

TUGAS BELAR

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Melemang Sambut Tahun Baru

12 Februari 2023   09:23 Diperbarui: 12 Februari 2023   09:33 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lemang sendiri adalah makanan yang terbuat dari campuran beras ketan putih dan hitam, santan kelapa, garam secukupnya, gula pasir secukupnya, kemudian dicampur juga dengan isi pisang atau udang kering atau bawang goreng, serta membutuhkan daun pisang dan juga bambu muda. Setelah itu bahan di masak dengan cara di arun lalu dimasukkan kedalam bambu berukuran cm atau lebih panjangnya setelah itu bambu yang sudah diisi dengan beras ketan itu di rebus terlebih dahuludi atas bara api, kemudian dibakar dengan cara di letakan di tiang lalu dibolak-balik hingga matang.

Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru mengatakan, budaya kuliner khas daerah Melemang perlu dipertahankan karena tradisi tersebut untuk melestarikan makanan lokal. Tradisi melemang yang ada di desa Karang Raja merupakan salah satu budaya lokal yang merupakan kearifan lokal masyarakat setempat. Selain melestarikan kuliner juga untuk mempromosikan makanan tersebut. Apalagi makanan yang dimasak dari dalam bambu itu kini sulit untuk ditemukan karena membuatnya pada waktu tertentu saja, oleh karena itu pihaknya mendukung pelaksanaan ''Festival Melemang dan Ngopi Bareng'' di Muara Enim tersebut. Desa Karang Raja Kabupaten Muara Enim begitu aktif mengkreasikan dirinya agar dikenal semua orang. Selain Berdampak pada perekonomian, ini juga membuat masyarakat Karang Raja dan Muara Enim bahagia.

Herman Deru mengatakan sejak awal tahun 2019 hampir 5-6 acara kreatif yang sudah digelar di kabupaten Muara Enim kreatifitas itu menurutnya patut didukung agar masyarakat tidak terpaku mengandalkan keindahan alam untuk mendongkrak pariwisata. Selama ini kita hanya berfikir bahwa pariwisata itu hanya suguhan alam. Padahal kreativitas manusia juga bisa seperti festival durian dan festival melemang. Memang sebelum diadakan festival melemang, makanan ini hanya dianggap kuliner biasa oleh masyarakat daerah maupun orang lain.  Namun difestivalkan seperti ini, kreativitas seperti ini, kreativitas masyarakat langsung muncul menghasilkan lemang yang beragam rasa dan warna sehingga membuatnya menjadi menarik dan memiliki nilai jual.

Orang berlomba-lomba membuat lemang yang enak, hasilnya kini lemang jadi terkenal. Nah ini butuh upaya serius dari pemerintah kabupaten dan masyarakat setempat. Herman Deru berharap festival semacam ini terus dibuat oleh Desa Karang Raja Kabupaten Muara Enim dan dipromosikan secara terus menerus sehingga lemang dan kearifan lokal lainnya semakin dikenal. Selama ini orang hanya tau ini hanya sebuah bungkusan daun tidak begitu istimewa ,tetapi setelah diadakan festival lemang bisa di kenal dan di sukai banyak orang. Dengan demikian ditargetkan akan menarik perhatian masyarakat luar menjadikan Muara Enim sebagai daerah tujuan destinasi wisata.

Lemang sendiri merupakan makanan khas tradisional orang Melayu dan sangat disukai. Lemang yang dibuat di kedua desa tersebut ada (tiga) jenis:

1. Lemang manis; sebagai lambang perkumpulan sanak saudara seisi desa atau kampung, tua muda, pria dan wanita, bujang dan gadis, yang saling beramah tamah satu sama lainnya

2. Lemang sempalo; memiliki arti yang khas, yang melambangkan budaya adat istiadat yang penuh keakraban sesuai dengan norma-norma agama yang berlaku, serta selalu saling menjaga kehormatan dan aib sesama, dan

3. Lemang gemuk; melambangkan kesucian guna memperdalam ajaran syari'at agama Islam dengan memperkokoh hubungan silaturahmi dengan sesama insan yang beriman dan bertaqwa.

Melemang ini adalah wujud rasa syukur atas hasil dari pertanian masyarakat yang menghasilkan buah yang dapat untuk kesejahteraan masyarakat. Melalui kegiatan melemang seperti ini bisa meningkatkan silahturahmi antara warga, dan mempererat persaudaraan. Semoga adanya perayaan kegiatan melemang ini akan menjadi berkah dan kesejahteraan bagi masyarakat di Desa Karang Raja Kabupaten Muara Enim. Oleh karena itu, ada beberapa nilai budaya yang dapat kita ambil dari tradisi melemang, yang tentu saja bisa dijadikan rujukan atau pedoman dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Nilai-nilai budaya tersebu adalah silaturahmi.

Silaturahmi bukan hanya dengan sesama warga desa itu saja, pada saat melemang, masyarakat yang ada di desa lain pun akan berdatangan ke Desa Karang Raja. Mereka yang datang turut bersuka ria, bergembira dan menikmati hidangan lemang. Biasanya warga desa akan mengajak masyarakat dari desa lain, meskipun belum mengenal satu sama lain, untuk masuk dan menikmati lemang ditemani dengan kopi khas Muara Enim.

Perayaan tahunan melemang tersebut di tandai pula bersamaannya panen raya padi IP 200 di Desa Karang Raja yang dihadiri langsung Oleh Plt Bupati Muara Enim Juarsah, Juarsah mengajak agar dapat memaknai tahun baru  dalam perayaan tahunan tradisi adat melemang di Desa Karang Raja sebagai bagian dari introspeksi diri, untuk lebih meningkatkan kembali kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun