Mohon tunggu...
FITRI AMALIANURAINI
FITRI AMALIANURAINI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa PPG Prajabat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menumbuhkan Minat Kewirausahaan Siswa Melalui Keahlian Estimasi Biaya Konstruksi di SMK Jurusan Konstruksi Bangunan

9 Januari 2024   11:30 Diperbarui: 9 Januari 2024   12:02 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pentingnya Wirausaha di SMK

Menciptakan generasi masa depan yang memiliki keahlian teknis dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri menjadi tujuan yang sangat penting dalam pendidikan SMK. Lulusan SMK memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada ekonomi melalui kewirausahaan. Artikel dari Kemdikbud dengan judul "Mendikbud Dorong Siswa SMK Jadi Wirausaha di Era Industri 4.0”[1] menyebutkan bahwa pengembangan minat kewirausahaan pada siswa SMK dipandang strategis untuk menyiapkan generasi mendatang yang mampu berkontribusi pada perekonomian melalui kewirausahaan. Selain itu Artikel dari YBKB dengan judul "Yuk, Jadi Generasi Muda Mandiri!"[2] menyebutkan bahwa generasi muda harus belajar untuk memimpin Indonesia menuju kemandirian ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja sendiri. Oleh karena itu, mendorong siswa SMK untuk berwirausaha menjadi suatu hal yang sangat relevan.

Pertama-tama, keahlian teknis yang dimiliki oleh siswa SMK merupakan aset berharga dalam dunia kerja. Melalui pendidikan yang fokus pada keterampilan teknis, siswa SMK dilatih untuk menjadi ahli dalam bidang tertentu, seperti teknik, tata boga, atau kecantikan. Namun, hanya memiliki keahlian teknis saja tidak cukup dalam menghadapi persaingan kerja yang semakin ketat. Dalam dunia kerja, siswa SMK perlu beradaptasi dengan berbagai situasi dan menggunakan referensi kalimat yang tepat untuk menyampaikan pesan mereka dengan jelas dan efektif [3]. Kemampuan untuk menciptakan lapangan kerja sendiri menjadi kunci penting dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini.

Kewirausahaan memberikan kesempatan bagi lulusan SMK untuk mengaplikasikan keahlian teknis mereka dalam menciptakan usaha sendiri. Melalui kewirausahaan, mereka dapat menciptakan peluang kerja bagi diri sendiri dan orang lain. Dalam era digital dan globalisasi yang semakin maju, berwirausaha juga memberikan peluang untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di dunia bisnis [4]. Dengan demikian, siswa SMK yang didorong untuk berwirausaha memiliki peluang yang lebih besar untuk sukses dalam karir mereka.

Mendorong siswa SMK untuk berwirausaha bukan hanya tentang menciptakan lapangan kerja, tetapi juga tentang memberdayakan mereka untuk menjadi agen perubahan dalam masyarakat. Dengan memiliki keterampilan teknis dan jiwa kewirausahaan, lulusan SMK dapat membantu mengatasi masalah ekonomi dan sosial di lingkungannya, serta berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan [4].

Dalam konteks ini, penting bagi sekolah SMK dan pemerintah untuk memberikan dukungan dan pembinaan yang memadai kepada siswa SMK dalam mengembangkan keterampilan wirausaha mereka. Melalui program pelatihan, bimbingan, dan dukungan finansial, siswa SMK dapat terbantu dalam mengembangkan ide bisnis mereka dan memulai usaha mereka sendiri.


Dengan demikian, mendorong siswa SMK untuk berwirausaha bukan hanya penting untuk menciptakan generasi masa depan yang mandiri secara ekonomi, tetapi juga untuk memajukan perekonomian secara keseluruhan dan memberdayakan mereka sebagai agen perubahan.

Manfaat Mengembangkan Keahlian Estimasi Biaya Konstruksi

Mengembangkan keahlian estimasi biaya konstruksi sejak duduk di bangku SMK sangat penting dan bermanfaat bagi para siswa. Setidaknya ada 3 alasan utama:

Pertama, dapat memperkuat pemahaman siswa terkait beragam materi yang tercakup dalam proses estimasi biaya pembangunan proyek konstruksi. Mulai dari jenis-jenis biaya, metode perhitungan, hingga praktik menerapkan langkah estimasi pada proyek nyata dari hulu hingga hilir. Menurut kledo.com, estimasi biaya adalah praktik memprediksi total biaya akhir dari sebuah proyek yang memiliki ruang lingkup estimasi biaya. Estimasi biaya memvalidasi anggaran proyek dan memungkinkan pemantauan dan pengendalian biaya proyek. Estimasi biaya juga menjadi dasar untuk menetapkan dan mengelola anggaran proyek. Artinya, pemahaman yang baik tentang estimasi biaya dapat membantu siswa dalam memperoleh pengetahuan yang diperlukan untuk mendapatkan hasil ujian maupun sertifikasi yang baik di bidangnya [5]. Dengan pemahaman yang baik, siswa bisa mendapat nilai ujian maupun sertifikasi yang bagus di bidangnya.

Kedua, siswa diasah keterampilan menghitung, menganalisis, dan menafsirkan data dan angka pada setiap tahapan estimasi biaya konstruksi dengan berbagai metode. Kemampuan analisis dan ketelitian ini penting bagi seorang calon tenaga kerja profesional bidang konstruksi bangunan. Dalam publikasi jurnal ilmiah mengenai "Estimasi Biaya Konstruksi Menggunakan Metode Parameter Pada Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Di Kota Manado," disebutkan bahwa estimasi biaya memegang peranan penting dalam proyek konstruksi, dan kegiatan estimasi melibatkan analisis dan ketelitian yang semakin meningkat seiring dengan kemajuan pelaksanaan proyek. Metode yang sering digunakan adalah estimasi parameter panjang jalan, yang melibatkan perhitungan biaya berdasarkan data dan angka yang teliti [6].

Ketiga, pengalaman praktik dan pembelajaran yang menyeluruh terkait estimasi biaya sejak dini juga berpotensi menumbuhkan jiwa kewirausahaan siswa SMK untuk suatu saat mampu mendirikan usaha jasa konsultasi konstruksi sendiri yang salah satu layanannya adalah perhitungan RAB bangunan secara akurat dan akuntabel [6].

Strategi Pengembangan Keahlian Estimasi Biaya Konstruksi

Estimasi biaya konstruksi merupakan keahlian penting yang wajib dimiliki oleh para pekerja profesional di bidang konstruksi bangunan. Keahlian ini diperlukan baik bagi calon kontraktor bangunan maupun bagi tenaga kerja proyek konstruksi. Melalui penguasaan ilmu estimasi biaya konstruksi, seseorang dapat memperkirakan biaya, sumber daya, dan waktu yang diperlukan untuk sebuah proyek dengan akurat [7]

Terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh sekolah kejuruan untuk mengembangkan kemampuan estimasi biaya pada siswa program konstruksi bangunan, yaitu:

Integrasi materi estimasi biaya ke dalam kurikulum konstruksi bangunan

Materi estimasi biaya konstruksi perlu diajarkan secara terintegrasi dalam beberapa mata pelajaran terkait konstruksi bangunan, seperti gambar teknik, ilmu bangunan gedung, manajemen proyek, dan lain sebagainya. Dengan begitu, pemahaman siswa tentang estimasi biaya dapat berkembang seiring dengan kompetensi inti di bidang konstruksi bangunan.

Praktik estimasi biaya proyek sederhana di kelas

Siswa perlu diberikan praktik langsung untuk mengestimasi biaya dari proyek konstruksi sederhana, seperti pendirian tembok, pemasangan lantai/atap, renovasi bangunan, dan sebagainya. Kegiatan ini melatih keterampilan siswa dalam menghitung volume pekerjaan, biaya bahan & upah, biaya tidak langsung, serta menyusun anggaran proyek secara keseluruhan [8].

Kunjungan ke proyek konstruksi untuk survei biaya di lapangan

Kunjungan ke proyek konstruksi yang sedang berlangsung memungkinkan siswa untuk mempelajari proses estimasi biaya secara langsung di lapangan [5]. Siswa dapat berinteraksi dengan kontraktor/penyedia jasa untuk mendapatkan data biaya yang akurat dari suatu proyek, baik biaya material, upah kerja, maupun biaya overhead seperti sewa alat berat.

Kompetisi estimasi biaya antar siswa/kelompok

Kompetisi dapat menjadi strategi efektif untuk mengasah kemampuan siswa. Kompetisi estimasi biaya antar siswa maupun antar kelompok dapat memacu semangat mereka untuk meningkatkan ketelitian dan kecepatan dalam melakukan perhitungan estimasi biaya dari suatu paket pekerjaan proyek konstruksi. Hadiah bagi pemenang tentu akan semakin memotivasi kompetisi [7].

Kendala yang mungkin dihadapi

Pengembangan keahlian estimasi biaya konstruksi di SMK dipandang penting untuk membekali siswa dengan kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja konstruksi bangunan. Namun, terdapat beberapa kendala yang kerap ditemui oleh sekolah dalam upaya pengembangan keahlian estimasi biaya siswa. Beberapa kendala utama meliputi:

  1. Minimnya jam pelajaran untuk materi estimasi biaya

Pembelajaran estimasi biaya membutuhkan porsi jam belajar yang cukup memadai agar siswa dapat menguasai keahlian perhitungan dan penyusunan anggaran biaya konstruksi. Sayangnya, pelajaran produktif bidang konstruksi bangunan kerap diberi porsi sedikit dalam struktur kurikulum SMK dibandingkan mata pelajaran normatif. Hal ini berdampak pada keterbatasan kesempatan bagi guru untuk memberikan materi estimasi biaya yang komprehensif [5].

  • Terbatasnya sarana prasarana pendukung

Sarana dan prasarana seperti perangkat lunak estimasi biaya, contoh dokumen estimasi proyek, serta akses internet untuk riset pasar bahan bangunan menjadi sangat dibutuhkan dalam pembelajaran estimasi biaya. Sayangnya fasilitas pendukung ini kerap terbatas di sekolah menengah kejuruan [5].

  1. Kurangnya pengalaman guru dalam estimasi biaya

Guru mata pelajaran produktif idealnya memiliki pengalaman praktis di dunia industri konstruksi bangunan agar dapat mengajarkan estimasi biaya secara efektif. Namun, guru SMK bidang konstruksi kebanyakan tidak/belum memiliki latar pengalaman praktis yang cukup di proyek konstruksi untuk mengajarkan ilmu estimasi biaya pada siswa.

Kendala-kendala di atas tentu menghambat upaya maksimalisasi kemampuan siswa SMK dalam estimasi biaya konstruksi. Diperlukan terobosan dan inovasi dari pihak sekolah dan guru untuk dapat mengembangkan keahlian penting ini pada peserta didik SMK agar lulus sebagai tenaga kerja yang kompeten di bidangnya.

Solusi Atas Kendala Yang Dihadapi

Meskipun pengembangan kemampuan estimasi biaya pada siswa SMK bidang konstruksi bangunan kerap menghadapi berbagai kendala, namun terdapat sejumlah solusi yang dapat ditempuh untuk mengatasinya, diantaranya:

  1. Optimalisasi pemanfaatan jam pelajaran terkait

Jam pelajaran produktif pada jurusan konstruksi bangunan perlu dimanfaatkan secara optimal untuk memberikan materi-materi pendukung estimasi biaya konstruksi. Misalnya saat berlangsungnya pelajaran gambar teknik bangunan, guru dapat mengintegrasikan contoh kasus estimasi volume dan biaya material pada gambar kerja yang tengah dipelajari. Begitu juga pada mata pelajaran ilmu bangunan gedung dan manajemen proyek.

  1. Kerja sama dengan instansi terkait untuk sharing sumber daya

Sekolah perlu menjalin kemitraan dengan instansi terkait seperti asosiasi profesi dan perusahaan konstruksi untuk mengatasi keterbatasan sarana prasarana pendukung pembelajaran estimasi biaya. Misalnya, perusahaan konstruksi dapat menyumbangkan software aplikasi estimasi atau memberikan akses bagi siswa SMK untuk magang di proyek konstruksi mereka.

  1. Pelatihan guru dalam estimasi biaya konstruksi

Peningkatan kompetensi guru mata pelajaran produktif konstruksi bangunan dalam estimasi biaya mutlak diperlukan, mengingat kebanyakan latar belakang pendidikan guru adalah teknik sipil. Pelatihan teknik estimasi biaya proyek konstruksi yang diselenggarakan secara berkala akan sangat membantu guru dalam mengajarkan keterampilan ini pada siswa SMK.

Dengan menerapkan berbagai solusi tersebut secara sinergis, diharapkan kendala-kendala yang selama ini menghambat pengembangan kemampuan estimasi biaya konstruksi pada siswa SMK dapat diatasi secara bertahap. Lulusan SMK bidang konstruksi bangunan diharapkan kelak dapat bekerja di dunia proyek konstruksi dengan menguasai kemampuan penting estimasi biaya dengan baik.

Kesimpulan dan Saran

Mengembangkan keahlian estimasi biaya konstruksi pada siswa SMK sangat penting untuk membekali mereka dengan kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja, sekaligus menumbuhkan jiwa dan keterampilan berwirausaha. Siswa yang menguasai ilmu estimasi biaya konstruksi memiliki peluang lebih besar untuk merintis usaha sendiri di bidang jasa konstruksi bangunan.

Namun, upaya pengembangan kemampuan estimasi biaya di SMK kerap menghadapi kendala seperti minimnya jam belajar, keterbatasan fasilitas pendukung, dan kurangnya pengalaman guru dalam estimasi biaya proyek konstruksi. Solusinya diantaranya optimalisasi pemanfaatan jam pelajaran terkait, kerja sama dengan berbagai pihak terkait, serta pelatihan bagi para guru.

Dukungan penuh dari sekolah dan kerja sama multidisiplin dengan stakeholder terkait sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai kendala yang ada. Mari bersama-sama membekali generasi muda dengan kemampuan dan pengalaman estimasi biaya sejak dini untuk mempersiapkan wirausahawan handal di bidang konstruksi bangunan yang siap bersaing di era globalisasi.

Reference

[1]     Mendikbud Dorong Siswa SMK Jadi Wirausaha di era Industri 4.0 (2019) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Available at: https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/03/mendikbud-dorong-siswa-smk-jadi-wirausaha-di-era-industri-40 (Accessed: 09 January 2024).

[2]     Yuk, Jadi Generasi Muda Mandiri! (2022) YBKB. Available at: https://ybkb.or.id/yuk-jadi-generasi-muda-mandiri (Accessed: 09 January 2024).

[3]     Saputri, L.D. (2018). PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF BERHURUF JAWA DENGAN MENGGUNAKAN AKSARA ANGKA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PAIR CHECK DAN MEDIA KARTU KALIMAT PADA SISWA KELAS X PEMASARAN (PM) 2 SMK NEGERI 1 KLATEN.

[4]     Asri, K.H. (2022). Pengembangan Ekonomi Kreatif di Pondok Pesantren Melalui Pemberdayaan Kewirausahaan Santri Menuju Era Digital 5.0. ALIF.

[5]     Priharto, S. and PornawanHalo, O.S. (2023) Estimasi Biaya Dalam Manajemen Proyek: Manfaat, Metode, & Contohnya, Kledo Blog. Available at: https://kledo.com/blog/estimasi-biaya/ (Accessed: 09 January 2024).

[6]     Eman, P. A., Lintong, E. M., & Jansen, F. (2019). Estimasi Biaya Konstruksi Menggunakan Metode Parameter Pada Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Di Kota Manado. Jurnal Ilmiah Media Engineering, 8(2).

[7]     Webmaster (2021) Jasa Kontraktor - Menghitung estimasi Biaya Proyek konstruksi, Bosspanel®. Available at: https://bosspanel.co.id/menghitung-estimasi-biaya-proyek-konstruksi/ (Accessed: 09 January 2024).

[8]     D.P, Dian Arumningsih. "Perencanaan Dan Estimasi Biaya Pada Proyek Pembangunan Jembatan Patihan Kabupaten Sragen." Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur, vol. 12, no. 16, 2012, doi:10.36728/jtsa.v12i16.372.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun