Mohon tunggu...
FITRI AMALIANURAINI
FITRI AMALIANURAINI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa PPG Prajabat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menumbuhkan Minat Kewirausahaan Siswa Melalui Keahlian Estimasi Biaya Konstruksi di SMK Jurusan Konstruksi Bangunan

9 Januari 2024   11:30 Diperbarui: 9 Januari 2024   12:02 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompetisi estimasi biaya antar siswa/kelompok

Kompetisi dapat menjadi strategi efektif untuk mengasah kemampuan siswa. Kompetisi estimasi biaya antar siswa maupun antar kelompok dapat memacu semangat mereka untuk meningkatkan ketelitian dan kecepatan dalam melakukan perhitungan estimasi biaya dari suatu paket pekerjaan proyek konstruksi. Hadiah bagi pemenang tentu akan semakin memotivasi kompetisi [7].

Kendala yang mungkin dihadapi

Pengembangan keahlian estimasi biaya konstruksi di SMK dipandang penting untuk membekali siswa dengan kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja konstruksi bangunan. Namun, terdapat beberapa kendala yang kerap ditemui oleh sekolah dalam upaya pengembangan keahlian estimasi biaya siswa. Beberapa kendala utama meliputi:

  1. Minimnya jam pelajaran untuk materi estimasi biaya

Pembelajaran estimasi biaya membutuhkan porsi jam belajar yang cukup memadai agar siswa dapat menguasai keahlian perhitungan dan penyusunan anggaran biaya konstruksi. Sayangnya, pelajaran produktif bidang konstruksi bangunan kerap diberi porsi sedikit dalam struktur kurikulum SMK dibandingkan mata pelajaran normatif. Hal ini berdampak pada keterbatasan kesempatan bagi guru untuk memberikan materi estimasi biaya yang komprehensif [5].

  • Terbatasnya sarana prasarana pendukung

Sarana dan prasarana seperti perangkat lunak estimasi biaya, contoh dokumen estimasi proyek, serta akses internet untuk riset pasar bahan bangunan menjadi sangat dibutuhkan dalam pembelajaran estimasi biaya. Sayangnya fasilitas pendukung ini kerap terbatas di sekolah menengah kejuruan [5].

  1. Kurangnya pengalaman guru dalam estimasi biaya

Guru mata pelajaran produktif idealnya memiliki pengalaman praktis di dunia industri konstruksi bangunan agar dapat mengajarkan estimasi biaya secara efektif. Namun, guru SMK bidang konstruksi kebanyakan tidak/belum memiliki latar pengalaman praktis yang cukup di proyek konstruksi untuk mengajarkan ilmu estimasi biaya pada siswa.

Kendala-kendala di atas tentu menghambat upaya maksimalisasi kemampuan siswa SMK dalam estimasi biaya konstruksi. Diperlukan terobosan dan inovasi dari pihak sekolah dan guru untuk dapat mengembangkan keahlian penting ini pada peserta didik SMK agar lulus sebagai tenaga kerja yang kompeten di bidangnya.

Solusi Atas Kendala Yang Dihadapi

Meskipun pengembangan kemampuan estimasi biaya pada siswa SMK bidang konstruksi bangunan kerap menghadapi berbagai kendala, namun terdapat sejumlah solusi yang dapat ditempuh untuk mengatasinya, diantaranya:

  1. Optimalisasi pemanfaatan jam pelajaran terkait

Jam pelajaran produktif pada jurusan konstruksi bangunan perlu dimanfaatkan secara optimal untuk memberikan materi-materi pendukung estimasi biaya konstruksi. Misalnya saat berlangsungnya pelajaran gambar teknik bangunan, guru dapat mengintegrasikan contoh kasus estimasi volume dan biaya material pada gambar kerja yang tengah dipelajari. Begitu juga pada mata pelajaran ilmu bangunan gedung dan manajemen proyek.

  1. Kerja sama dengan instansi terkait untuk sharing sumber daya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun