Mohon tunggu...
Firmino Botan
Firmino Botan Mohon Tunggu... Lainnya - Mencoba dengan harapan. Dan berharap untuk terus mencoba

Kesuksesan bukan hanya milik orang-orang yang pintar, melainkan juga milik mereka yang tekun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kebebasan, Hukum, Moralitas dan Akal Budi

7 Oktober 2021   20:40 Diperbarui: 7 Oktober 2021   22:02 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, kebebasan merupakan hal fundamental yang dimiliki oleh setiap manusia. Menurut Gaudium et Spes, artikel 17, "Kebebasan merupakan tanda yang mulia gambar Allah dalam diri manusia". Dikatakan sebagai tanda gambar Allah yang mulia dalam diri manusia karena kebebasan manusia adalah sebuah anugerah atau pemberian dari Allah, dan manusia harus bertanggung jawab atas kebebasan tersebut kepada Allah (freedom is from God and for God). 

Allah menyerahkan manusia kepada keputusannya sendiri (Sir.15,14), agar dia dapat mencari Penciptanya dan dengan bebas mencari kesempurnaan. Mencapai kesempurnaan semacam itu berarti secara pribadi membangun kesempurnaan dalam dirinya sendiri. Manusia dalam melaksanakan kekuasaannya disesuaikan dengan akal budi dan kehendaknya sendiri (Bdk. Veritatis Splendor, 39). Peranan akal budi manusia.

Di samping itu, kebebasan juga dapat dikatakan sebagai representasi kehadiran Allah di dalam diri manusia dan membantu manusia bertumbuh menjadi pribadi yang berkarakter. 

Oleh sebab itu, kebebasan adalah kemampuan untuk memilih mau menjadi pribadi seperti apa saya ini. Hidup bukan hanya hadiah, hidup juga adalah tugas. 

Banyak teolog dengan tepat menunjukkan bahwa pilihan-pilihan penting kehidupan, diambil bersama sebagai satu kesatuan, masing-masing dari kita membuat apa yang disebut sebagai pilihan mendasar (fundamental option) yang membentuk inti mendalam dari identitas pribadi kita.[6] Poin penting dari "pilihan mendasar" ini adalah pemahaman mengenai "kebebasan untuk melakukan tindakan seperti apa" dan "kebebasan untuk menjadi pribadi macam apa."

Pilihan mendasar dalam kaitan antara tindakan dan pembentukan diri selalu terkait erat dengan peranan akal budi. Akal budi juga berperan sebagai pertimbangan moral. Peranan akal budi manusia dalam menemukan dan menerapkan hukum moral. Hidup moral memerlukan kreativitas dan corak asli pribadi, yang menjadi sumber dan penyebab dari keputusan-keputusannya yang bebas. 

Akal budi menyimpulkan kebenarannya sendiri dan otoritas dari hukum abadi yang tidak lain adalah kebijaksanaan ilahi itu sendiri (Aquinas, 74 Sum. Th. I-II, q.93.a.3). Otonomi yang tepat dari akal budi praktis berarti bahwa manusia memiliki hukumnya sendiri yang diterima dari Allah.[7] 

Manusia sebagai makhluk yang berakal budi secara aktual dengan bebas memutuskan makna tingkah lakunya. Dalam proses penentuan makna ini, manusia perlu mengenal keterbatasan-keterbatasannya dan model-model makna yang didapatnya dalam budaya tertentu, terlebih harus menghormati perintah dasar untuk mengasihi Allah dan sesama. 

Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang berakal budi dan bebas dan karena itu Allah menyerahkan kepada manusia kuasa untuk memutuskan sendiri.[8]

Maksud dari pernyataan di atas ialah manusia yang memiliki akal budi dan kebebasan dalam mengambil keputusan-keputusan harus selaras dengan kodratnya. 

Ini merupakan suatu kebenaran karena melakukan hal-hal yang tidak bertentangan dengan kodratnya. Sebagaimana yang dikatakan juga oleh Socrates bahwa manusia harus bertindak, bertingkah laku, bersikap sesuai kodratnya. Socrates mendefinisikan manusia sebagai animale rationale (binatang ber-akal) untuk membedakan manusia dari binatang. [9] 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun