Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kisah Pilu "Tari" Si Gajah Kecil di BTN Tesso Nilo Riau, Sebuah Potret Wildlife in Crisis dan Ancaman Kepunahan

2 Oktober 2025   19:41 Diperbarui: 2 Oktober 2025   19:41 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tari Si Gajah Kecil di BTN Tesso Nilo Riau (Gambar: Dok. BTN Tesso Nilo)

3. Sektor Swasta (Korporasi Sawit dan Industri Lainnya)

  • Prinsip Nol Deforestasi: Mendorong sektor swasta, terutama perkebunan kelapa sawit, untuk memegang teguh komitmen No Deforestation, No Peat, No Exploitation (NDPE).
  • Kemitraan Konservasi: Perusahaan yang berdekatan dengan kawasan konservasi wajib menyisihkan area sebagai penyangga dan berkontribusi pada pendanaan patroli dan rehabilitasi.

4. Akademisi dan Peneliti

  • Inovasi Teknologi: Menerapkan teknologi terbaru (Drone, GPS Collar, Big Data) untuk memantau populasi gajah, pergerakan, dan mendeteksi perambahan secara real-time.
  • Riset Mendalam: Melakukan penelitian terhadap penyakit gajah, dampak fragmentasi, dan solusi best practice KMSL.

Mengharmonisasikan Manusia dan Gajah, Untuk Membangun Koeksistensi

Tujuan akhir dari kolaborasi ini adalah menciptakan harmonisasi antara manusia dan satwa liar agar bisa hidup berdampingan. Gajah, sebagai spesies payung, adalah indikator kesehatan ekosistem. Jika gajah musnah, artinya ekosistem hutan pun runtuh.

Harmonisasi ini dapat dicapai melalui beberapa cara praktis, sebagai berikut:

1. Pembentukan 'Elephant Squad' Berbasis Komunitas

Alih-alih langsung bertindak agresif, masyarakat bisa dilatih untuk membentuk tim khusus (sering disebut Flying Squad atau Elephant Patrol) yang bertugas menggiring gajah kembali ke habitatnya dengan cara non-lethal (misalnya menggunakan bunyi-bunyian, suar, atau bahkan gajah jinak). Tim ini harus beranggotakan Mahout, aparat, dan perwakilan masyarakat.

2. Pemanfaatan Ekowisata Berkelanjutan

Mengubah gajah dari 'hama' menjadi 'aset' ekonomi. Ekowisata berbasis gajah yang etis dan dikelola secara ketat oleh masyarakat dapat memberikan insentif finansial untuk melindungi mereka. Gajah yang hidup lebih berharga daripada gajah yang mati.

3. Pengembangan Sistem Peringatan Dini (Early Warning System)

Pemasangan GPS collar pada beberapa individu gajah dan menghubungkannya dengan sistem peringatan dini di desa-desa rawan konflik. Jika gajah mendekat, masyarakat akan mendapat notifikasi sehingga mereka bisa bersiap dan melakukan penggiringan tanpa terjadi kekerasan.

4. Penataan Ruang Berbasis Satwa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun