3. Sektor Swasta (Korporasi Sawit dan Industri Lainnya)
- Prinsip Nol Deforestasi: Mendorong sektor swasta, terutama perkebunan kelapa sawit, untuk memegang teguh komitmen No Deforestation, No Peat, No Exploitation (NDPE).
- Kemitraan Konservasi: Perusahaan yang berdekatan dengan kawasan konservasi wajib menyisihkan area sebagai penyangga dan berkontribusi pada pendanaan patroli dan rehabilitasi.
4. Akademisi dan Peneliti
- Inovasi Teknologi: Menerapkan teknologi terbaru (Drone, GPS Collar, Big Data) untuk memantau populasi gajah, pergerakan, dan mendeteksi perambahan secara real-time.
- Riset Mendalam: Melakukan penelitian terhadap penyakit gajah, dampak fragmentasi, dan solusi best practice KMSL.
Mengharmonisasikan Manusia dan Gajah, Untuk Membangun Koeksistensi
Tujuan akhir dari kolaborasi ini adalah menciptakan harmonisasi antara manusia dan satwa liar agar bisa hidup berdampingan. Gajah, sebagai spesies payung, adalah indikator kesehatan ekosistem. Jika gajah musnah, artinya ekosistem hutan pun runtuh.
Harmonisasi ini dapat dicapai melalui beberapa cara praktis, sebagai berikut:
1. Pembentukan 'Elephant Squad' Berbasis Komunitas
Alih-alih langsung bertindak agresif, masyarakat bisa dilatih untuk membentuk tim khusus (sering disebut Flying Squad atau Elephant Patrol) yang bertugas menggiring gajah kembali ke habitatnya dengan cara non-lethal (misalnya menggunakan bunyi-bunyian, suar, atau bahkan gajah jinak). Tim ini harus beranggotakan Mahout, aparat, dan perwakilan masyarakat.
2. Pemanfaatan Ekowisata Berkelanjutan
Mengubah gajah dari 'hama' menjadi 'aset' ekonomi. Ekowisata berbasis gajah yang etis dan dikelola secara ketat oleh masyarakat dapat memberikan insentif finansial untuk melindungi mereka. Gajah yang hidup lebih berharga daripada gajah yang mati.
3. Pengembangan Sistem Peringatan Dini (Early Warning System)
Pemasangan GPS collar pada beberapa individu gajah dan menghubungkannya dengan sistem peringatan dini di desa-desa rawan konflik. Jika gajah mendekat, masyarakat akan mendapat notifikasi sehingga mereka bisa bersiap dan melakukan penggiringan tanpa terjadi kekerasan.
4. Penataan Ruang Berbasis Satwa