Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Bisnis Kuliner Berbasis Mie Instan, Masihkah Ada Peluang?

25 Mei 2023   10:41 Diperbarui: 25 Mei 2023   10:57 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mi instan yang umum dijual (Sumber: instagram.com/foo.ga)

Warung yang menyediakan mi instan (Sumber: Instagram.com/gedeinperut)
Warung yang menyediakan mi instan (Sumber: Instagram.com/gedeinperut)

Dalam bisnis ini tidak hanya mie instan yang dijual dengan berbagai toping, namun juga dengan variasi makanan lainnya. Yang menarik dan fakta yang ada di lapangan menunjukkan, ternyata makanan dengan bahan mie instan ini juga memiliki omset yang tidak dapat diremehkan. Tentu saja peran harga menjadi faktor penentu dalam kenaikan omset.

Peluang Bisnis Kuliner Berbahan Dasar Mie Instan

Membersamai bisnis kuliner beberapa waktu sampai saat ini, memang membuka mata bahwa bisnis kuliner adalah bisnis yang unik. Dibutuhkan passion yang tepat dan juga peruntungan didalamnya. Di beberapa kota besar, seperti di Surabaya, ada yang hanya warung gerobakan di pojokan jalan, misalnya di daerah Dinoyo Surabaya, yang sempat viral dan selalu ramai, hanya dengan mengandalkan mie goreng instan dicampur dengan sawi sebagai sayur dan telur ceplok dicampur dengan bumbu tambahan, menjadikan warung gerobak ini sangat ramai. Atau ada juga yang ada di Sidoarjo di sebuah perumahan dengan mengandalkan menu mie instan dan susu segar membuat warung berbahan mie instan ini selalu ramai.

Nah bagaimana sebenarnya peluang membuka bisnis kuliner berbahan mie instan ini?

Dari berbagai kunjungan untuk melihat prospek usaha dan ramai tidaknya bisnis ini, sebenarnya bisnis ini sangat terbuka peluangnya untuk dibuka, tentunya dengan berbagai catatan. Mungkin sangat berbeda konsepnya antara membuka bisnis antara di kota besar dan kota kecil.

Mungkin di kota besar dengan waktu yang sempit, kebutuhan agar bisa cepat menikmati makanan, harga yang tidak terlalu mahal, ditambah peran media sosial yang menjadikan tempat tersebut viral menjadi pengaruh tersendiri sehingga kebanyakan warung makan atau bisnis kuliner dengan menggunakan bahan mie instan ini selalu laris, ditambah rasa gurih dan enak dari bumbu mie instan ini.


Di kota kecil terdapat perlakuan yang berbeda, hal ini sangat tergantung dari pendapatan masyarakat, misalnya bisa dilihat dari berapa UMR-nya. Dengan UMR yang kecil ditambah kebutuhan yang besar, maka akan bepengaruh dengan tingkat pembelian masyarakat, khususnya yang mau jajan atau nongkrong. Mungkin faktor "mending" ada di benak masyarakat, "Daripada menghabiskan makan mie instan satu porsi sebesar Rp 10 ribu sampai 15 ribu, mending membeli sendiri mie instan sebungkus 3 ribu, dimasak sendiri tinggal tambah nasi susah kenyang". Pandangan ini tentunya sangat banyak, yang menjadi tantangan bagi Anda yang ingin membuka bisnis ini di kota kecil.

Mi instan yang umum dijual (Sumber: instagram.com/foo.ga)
Mi instan yang umum dijual (Sumber: instagram.com/foo.ga)

Mungkin yang menjadi catatan saat ingin membuka bisnis ini di kota kecil atau di daerah, antara lian:

  • Persiapkan konsep yang matang.

Disini Anda harus menentukan bentuk bisnis kuliner yang Anda akan buka, apakah menunya hanya mie instan saja seperti konsep franchise seperti yang disampaikan di atas. Atau menu mie instan ini sebagai pelengkap dan pendamping menu lainnya.

Ada yang menarik disini, dari beberapa kali nongkrong di warkop atau warung kopi, yang menyediakan tempat yang luas, dengan sajian mie instan sebagai menu utamanya, ternyata menu mie instan ini lumayan laris, hal ini dikarenakan harganya yang lebih murah atau sedikit miring bila dibandingkan dengan harga mie instan di cafe atau yang dijual di franchise tadi.

  • Lokasi sangat menentukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun