Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Bisnis Kuliner Berbasis Mie Instan, Masihkah Ada Peluang?

25 Mei 2023   10:41 Diperbarui: 25 Mei 2023   10:57 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi warung yang menyajikan mie instan dengan level pedas mencapai 100 cabai rawit (Sumber gambar: YOSIAMARGARETTA/KOMPAS.COM) 

Memulai bisnis itu sangat mudah, apalagi berbisnis yang sesuai kebutuhan masyarakat. Salah satu bisnis yang bisa dimulai dan dilakukan oleh pebisnis pemula adalah pilihan berbisnis kuliner dengan bahan mie instan. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah berbisnis kuliner berbasis mie instan, masihkah ada peluang untuk menghasilkan cuan? Padahal persaingan bisnis kuliner sudah sangat ketat? Disinilah kita membahas sedikit gambaran secara umum tentang bisnis ini.

Pada intinya, untuk menjadi seorang pebisnis atau menjadi seorang entrepreneur hanya dibutuhkan keberanian untuk memulai, memiliki tekad, dan juga kemampuan untuk sedikit menganalisa. Mungkin banyak juga yang bingung ingin berbisnis apa yang bisa dijalani, apalagi untuk mereka yang baru memulai.

Beberapa waktu lalu memang sudah ada konsep bisnis dengan menggunaakan mie instan sebagai daya tariknya, bahkan sebelumnya juga ada caf besar yang menggunakan mie instan sebagai konsep utamanya, namun caf ini banyak yang tutup karena harganya yang sangat fantastis. Terlepas dengan apa pun konsepnya, bisnis berbahan dasar mie instan ini ternyata masih sangat menarik dan bisa menghasilkan cuan.

Memilih Franchise atau Membuka Sendiri Bisnis Kuliner dengan Konsep Mie Instan Sebagai Daya Tariknya?

Semua itu pilihan, begitu pula bisnis, bisnis adalah sesuatu yang menarik, yang penuh dengan hal misterius, namun harus dimulai, direncanakan dengan tepat dan segera dilakukan. Begitu pula saat memilih bisnis kuliner ini. Terlepas dari apa pun namanya Anda memang harus segera memulai, bila sudah ingin mengaplikasikan ide yang sudah ada.

Yang menjadi pertanyaan bagi banyak anak muda yang bingung memulai bisnis ini, apakah harus membeli franchise yang sudah memiliki nama atau membuka bisnis kuliner berbahan dasar mie instan sendiri?

Mi instan plus di warung Mie Nyemek Bu Siti (Sumber: Tribun Jogja/ Hamim Thohari)
Mi instan plus di warung Mie Nyemek Bu Siti (Sumber: Tribun Jogja/ Hamim Thohari)

Semua itu tergantung dasar dan alasan Anda saat ingin memulai berbisnis.

  • Bila Anda baru memulai berbisnis.

Pada posisi ini, biasanya bisnis ini dilakukan anak muda yang masih belum percaya diri untuk membuka bisnis sendiri, maka pilihan membeli franchise menjadi hal yang tepat.  Disini Anda bisa bekerjasama dengan pemegang merk terbesar Indonesia. Dengan memilih franchise tersebut, Anda tidak khawatir bagaimana mengembangkan merk atau brand bisnis atau warung Anda, karena terdapat banyak pilihan paket dan cara yang ditawarkan dalam usaha ini.

Paket ini biasanya ditawarkan mulai dari harga 10 jutaan sampai dengan harga 50 jutaan, tentunya Anda akan mendapatkan informasi kapan balik modal dari modal franchise yang sudah Anda beli tersebut.

  • Membuka sendiri warung kuliner berbasis mie instan.

Mereka yang membuka bisnis kuliner ini, biasanya mereka yang sudah berkecimpung lama dalam bisnis kuliner, namun ingin melakukan pengembangan dengan diversifikasi bisnis, salah satunya menggunakan mie instan sebagai daya tarik.

Warung yang menyediakan mi instan (Sumber: Instagram.com/gedeinperut)
Warung yang menyediakan mi instan (Sumber: Instagram.com/gedeinperut)

Dalam bisnis ini tidak hanya mie instan yang dijual dengan berbagai toping, namun juga dengan variasi makanan lainnya. Yang menarik dan fakta yang ada di lapangan menunjukkan, ternyata makanan dengan bahan mie instan ini juga memiliki omset yang tidak dapat diremehkan. Tentu saja peran harga menjadi faktor penentu dalam kenaikan omset.

Peluang Bisnis Kuliner Berbahan Dasar Mie Instan

Membersamai bisnis kuliner beberapa waktu sampai saat ini, memang membuka mata bahwa bisnis kuliner adalah bisnis yang unik. Dibutuhkan passion yang tepat dan juga peruntungan didalamnya. Di beberapa kota besar, seperti di Surabaya, ada yang hanya warung gerobakan di pojokan jalan, misalnya di daerah Dinoyo Surabaya, yang sempat viral dan selalu ramai, hanya dengan mengandalkan mie goreng instan dicampur dengan sawi sebagai sayur dan telur ceplok dicampur dengan bumbu tambahan, menjadikan warung gerobak ini sangat ramai. Atau ada juga yang ada di Sidoarjo di sebuah perumahan dengan mengandalkan menu mie instan dan susu segar membuat warung berbahan mie instan ini selalu ramai.

Nah bagaimana sebenarnya peluang membuka bisnis kuliner berbahan mie instan ini?

Dari berbagai kunjungan untuk melihat prospek usaha dan ramai tidaknya bisnis ini, sebenarnya bisnis ini sangat terbuka peluangnya untuk dibuka, tentunya dengan berbagai catatan. Mungkin sangat berbeda konsepnya antara membuka bisnis antara di kota besar dan kota kecil.

Mungkin di kota besar dengan waktu yang sempit, kebutuhan agar bisa cepat menikmati makanan, harga yang tidak terlalu mahal, ditambah peran media sosial yang menjadikan tempat tersebut viral menjadi pengaruh tersendiri sehingga kebanyakan warung makan atau bisnis kuliner dengan menggunakan bahan mie instan ini selalu laris, ditambah rasa gurih dan enak dari bumbu mie instan ini.

Di kota kecil terdapat perlakuan yang berbeda, hal ini sangat tergantung dari pendapatan masyarakat, misalnya bisa dilihat dari berapa UMR-nya. Dengan UMR yang kecil ditambah kebutuhan yang besar, maka akan bepengaruh dengan tingkat pembelian masyarakat, khususnya yang mau jajan atau nongkrong. Mungkin faktor "mending" ada di benak masyarakat, "Daripada menghabiskan makan mie instan satu porsi sebesar Rp 10 ribu sampai 15 ribu, mending membeli sendiri mie instan sebungkus 3 ribu, dimasak sendiri tinggal tambah nasi susah kenyang". Pandangan ini tentunya sangat banyak, yang menjadi tantangan bagi Anda yang ingin membuka bisnis ini di kota kecil.

Mi instan yang umum dijual (Sumber: instagram.com/foo.ga)
Mi instan yang umum dijual (Sumber: instagram.com/foo.ga)

Mungkin yang menjadi catatan saat ingin membuka bisnis ini di kota kecil atau di daerah, antara lian:

  • Persiapkan konsep yang matang.

Disini Anda harus menentukan bentuk bisnis kuliner yang Anda akan buka, apakah menunya hanya mie instan saja seperti konsep franchise seperti yang disampaikan di atas. Atau menu mie instan ini sebagai pelengkap dan pendamping menu lainnya.

Ada yang menarik disini, dari beberapa kali nongkrong di warkop atau warung kopi, yang menyediakan tempat yang luas, dengan sajian mie instan sebagai menu utamanya, ternyata menu mie instan ini lumayan laris, hal ini dikarenakan harganya yang lebih murah atau sedikit miring bila dibandingkan dengan harga mie instan di cafe atau yang dijual di franchise tadi.

  • Lokasi sangat menentukan.

Sebagaimana bisnis kuliner lainnya, maka lokasi usaha disini sangat menentukan, apalagi kalau Anda membuat bisnis kuliner tersebut sebagai tempat nongkrong dengan banyak tempat duduk dengan berbagai pilihan menu, layaknya angkringan modern.

Tentu disini yang difokuskan adalah quantitiy atau banyaknya orang yang datang, tentu hal berbeda bila bisnis kuliner ini dibuka dengan fokus pada kualitas makanan mie instan dengan tampilan yang 'wah; dan tempat yang bagus.

  • Harga.

Harga sangat menentukan, disini Anda diberi pilihan menawarkan menu tersebut dengan harga yang mahal dengan toping yang bagus, namun sedikit yang datang. Atau menu bisa hanya sekedar mie instan, ditambah sayur dan terkadang toping telur mata sapi saja, dengan harga yang terjangkau dan yang membeli banyak.

Disinilah kepiawaian Anda diuji dalam menentukan harga, apalagi bila pangsa pasarnya untuk anak muda, anak sekolah atau anak kuliahan. Karena jarang orang tua yang nongkrong, kecuali hanya untuk mengisi waktu di sela kesibukan.

  • Menu

Untuk menu, sama layaknya menu warung dengan menggunakan mi instan, Anda bisa menggunakan atau menawarkan menu minimal, seperti mie instan, sayur atau dengan telur, atau sebagai daya tarik Anda bisa menambahkan toping lainnya, yang bisa Anda tampilkan dalam daftar menu, seperti toping, bakso, sosis atau berbagai menu lain yang bisa Anda tawarkan.

  • Promosi.

Dunia bisnis semakim menarik, meski pun usaha bisnis kuliner Anda termasuk baru, dan baru dimulai, tidak ada salahnya Anda mulai mempromosikannya di berbagai media sosial, atau bisa juga dengan menggunakan konten menarik dan ditambah kemampuan Anda dalam membuat konten SEO, yang membuat bisnis kuliner Anda ini mudah muncul dalam mesin pencari di internet.

Menarik bukan? Selalu ada peluang di tengah persaingan yang semakin ketat. Namun mulai mengasah jiwa kemandirian sebagai seorang entrepreneur akan membuat Anda tahu bagaimana menjalankan bisnis dengan baik. Semoga sedikit catatan tentang "bisnis kuliner berbasis mie instan, masihkah ada peluang?" ini bermanfaat dan menjadi referensi untuk Anda bahwa masih banyak cara dan memanfaatkan peluang bisnis di sekitar kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun