Pertama, harus dicermati tentang our limiting system of belief, baik yang bersumber dari masa kecil, sekolah, pendidikan, keluarga dan lainnya. Tidak semua orang lahir dengan keyakinan akan diri sendiri yang tinggi. Namun, bisa mengubah diri, khususnya yang berhuhungan dengan keberanian, akan berhubungan dengan motivasi untuk bisa berubah.
Tentu saja kehadiran orang lain disini hanya sebatas memberi inspirasi. Dan yang utama adalah mesin dan dorongan perubahan harus datang dari dalam diri sendiri.
Yang harus diiingat adalah bila perubahan dari luar diri kita bergerak lebih cepat bila dibandingkan kemampuan mengubah diri sendiri, maka cepat atau lambat Anda akan digilas perubahan tersebut.
Kedua, tidak ada sumber keamanan hidup yang lebih kuat dari sebuah perbaikan (dalam arti luas).
Maka sekali kita yakin bisa melakukan perbaikan setiap harinya, apa lagi lebih baik bila dibandingkan  dengan orang lain, maka jangan takut menderita.
Yakinlah sukses, rezeki, penghargaan, dan atribut sejenisnya akan datang dengan sendirinya mengikuti perbaikan.
Bila ingin menjadi manusia yang lebih, maka beranilah berinvestasi dalam waktu secara lebih juga. Jika orang lain hanya membaca satu artikel setiap harinya, maka bacalah setidaknya lima artikel per hari. Saat oramg berhenti dan loyo karena bosan, maka obati kebosanan Anda dan mari lari melakukan perbaikan.
Ketiga, buatlah suatu keputusan kemana hidup Anda akan dibawa, sekarang juga.
Maka keputusan itu ibarat membuat garis di semen basah, sekali ia dibuat, maka ia akan berbekas selamanya. Lebih-lebih bila keputusan itu dibuat sefokus-fokus mungkin, serta menggabungkan inner and outer resources. Maka hal ini seperti air yang memutuskan diri untuk mengalir, pelan perlahan dan pasti akan sampai ke laut, apalagi kalau dibekali dengan keyakinan sampai dan ditunjang dengan keuletan untuk senantiasa berjalan.
Keempat, pilihlah sebuah model yang disebut dengan lingkaran kemajuan, hal ini dilakukan untuk memperkuat keputusan di poin ketiga di atas.
Hal ini bisa dimulai dengan potensi, maka potensi akan kelihtan sebagai prestasi, jika ditindaklanjuti dengan sebuah aksi atau tindakan, tentu hasil yang dihasilkan oleh prestasi terakhir akan memperkut keyakinan. Intinya terletak pada kesediaan untuk senantiasa bertindak dan mencoba.
