aku selalu merasa sesak ketika semua mulai meringkuk eratÂ
aku manusia tertawa keras dengan air mata mengalirÂ
aku berbohong kepada ibu untuk tetap terjaga diantara terjangan ombakÂ
aku merasa membiru ketika mata ayah menatap dengan teduhÂ
aku berlari sekencang mungkin berharap ada yang merangkulÂ
aku bergerak secepat mungkin untuk menutup lukaÂ
aku berteriak berharap sebuah tangan menarik dalam gelap jalan kulewatiÂ
aku tak ingin mata itu melihat ku seolah aku menjijikkanÂ
aku hanya ingin seorang tau hati ku berkata jujurÂ
aku manusia hanya ingin menjadi apa ada nyaÂ
aku hanya ingin tersenyum sederhana melihat jalan ramai dipenuhi manusiaÂ
aku ingin bernyanyi dengan suara sumbang dari lubuk terdalamÂ
aku ingin berjalan mengayunkan tangan selebar mungkinÂ
aku  ingin menikmati tawa tawa renyah berhati sayuÂ
aku ingin menangis jika memang merasa sakitÂ
aku akan melangkah menghapus sunyi kamar di ujung lorong ituÂ
aku akan membuat seribu gambar bunga bunga bermekaranÂ
aku akan menghias malam gelap dengan hati yang damaiÂ
aku akan bertahan dengan sepenuh hati menikmati ciptaan sang kuasaÂ
aku akan menggenggam tangan mereka yang terlukaÂ
aku akan menyembuhkan hati ku sendiri dengan penuh upayaÂ
aku akan membuat ribuan senyum bermekaran dari hati terdalamÂ
aku akan selalu bergerak dimana matahari terbit  walau tidak cepatÂ
aku akan selalu bertahan untuk mencapai impian ituÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI