Mohon tunggu...
Firkas
Firkas Mohon Tunggu... Mahasiswa

Tertarik pada bidang Sastra, Film, dan Topik Sosial

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku dan Seribu Kata

20 Februari 2025   22:06 Diperbarui: 20 Februari 2025   22:06 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku selalu merasa sesak ketika semua mulai meringkuk erat 

aku manusia tertawa keras dengan air mata mengalir 

aku berbohong kepada ibu untuk tetap terjaga diantara terjangan ombak 

aku merasa membiru ketika mata ayah menatap dengan teduh 

aku berlari sekencang mungkin berharap ada yang merangkul 

aku bergerak secepat mungkin untuk menutup luka 

aku berteriak berharap sebuah tangan menarik dalam gelap jalan kulewati 

aku tak ingin mata itu melihat ku seolah aku menjijikkan 

aku hanya ingin seorang tau hati ku berkata jujur 

aku manusia hanya ingin menjadi apa ada nya 

aku hanya ingin tersenyum sederhana melihat jalan ramai dipenuhi manusia 

aku ingin bernyanyi dengan suara sumbang dari lubuk terdalam 

aku ingin berjalan mengayunkan tangan selebar mungkin 

aku  ingin menikmati tawa tawa renyah berhati sayu 

aku ingin menangis jika memang merasa sakit 

aku akan melangkah menghapus sunyi kamar di ujung lorong itu 

aku akan membuat seribu gambar bunga bunga bermekaran 

aku akan menghias malam gelap dengan hati yang damai 

aku akan bertahan dengan sepenuh hati menikmati ciptaan sang kuasa 

aku akan menggenggam tangan mereka yang terluka 

aku akan menyembuhkan hati ku sendiri dengan penuh upaya 

aku akan membuat ribuan senyum bermekaran dari hati terdalam 

aku akan selalu bergerak dimana matahari terbit  walau tidak cepat 

aku akan selalu bertahan untuk mencapai impian itu 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun