Mohon tunggu...
Raden Firkan Maulana
Raden Firkan Maulana Mohon Tunggu... Pembelajar kehidupan

Menulis untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"Mupusti Pare," Kearifan Lokal Masyarakat Adat Kasepuhan yang Membuat Bumi Tersenyum

27 Agustus 2025   12:43 Diperbarui: 27 Agustus 2025   15:17 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lahan sawah dik Kasepuhan (Sumber: Solehpudin/Antropolog Kemendesa)

Kasepuhan adalah suatu komunitas masyarakat Sunda yang tinggal di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Halimun (TNGHS).

Kasepuhan mempunyai arti tempat tinggal para sesepuh, berasal dari kata dasar "sepuh" yang berarti "Tua".

Masyarakat Kasepuhan dikenal sebagai masyarakat yang masih memegang teguh adat istiadat dari leluhur mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Masyarakat Kasepuhan yang berdiam di sekitar kawasan TNGHS tergabung dalam Kesatuan Adat Banten Kidul dan terdapat berbagai Kasepuhan, misalnya Kasepuhan Sirna Resmi, Cipta Rasa, Cipta Mulya, Cisungsang, Cipta Gelar, Gelar Alam dan sebagainya.

Kasepuhan Gelar Alam adalah salah satu pemukiman Kasepuhan terkini. Sebelumnya, berpusat di Kasepuhan Ciptagelar.

Namun pergantian nama dan perpindahan pusat lokasi pemukiman, sudah menjadi tradisi berdasarkan wangsit leluhur kepada kepala adat yang dipanggil Abah.

Perpindahan lokasi pemukiman Kasepuhan ini dinamakan prosesi Ngalalakon, yaitu berpindah berdasarkan wangsit leluhur sesuai dengan babak baru kehidupan. Perpindahan dari Ciptagelar ke GelarAlam ini konon prosesi Ngalalakon yang ke-20.

Lokasi Kasepuhan ini masuk dalam wilayah Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi. Sedangkan TNGHS sendiri berada di di Kabupaten Sukabumi dan Bogor - Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Lebak - Provinsi Banten.

Masyarakat Kasepuhan ini umumnya bertempat tinggal di lereng-lereng perbukitan dengan ketinggian sekitar 800 hingga 1200 meter di atas permukaan laut.

Pemukiman Masyarakat Kasepuhan di lereng bukit (Sumber: Solehpudin-Antropolog Kemendesa)
Pemukiman Masyarakat Kasepuhan di lereng bukit (Sumber: Solehpudin-Antropolog Kemendesa)
Kearifan Lokal dalam Bertani

Masyarakat adat Kasepuhan membangun pondasi hidupnya dan tradisinya pada sistem mata pencaharian pertanian. Masyarakat Kasepuhan hidup dengan cara bercocok tanam dan juga memanfaatkan hasil hutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun