Assalamualikum warahmatullahi wabarokatu , salam sejahtera bagi kita semua shallom , om suastiastu namu budaya dan salam kebajikan.
 Haloo teman teman semua jadi artikel kali ini saya akan menceritakan tentang teman saya yang bernama muhammad rifqi biasanya dia dipanggil rifqi. Rifqi ini lahir sebuah kota yang letaknya jauh di pojok indonesia yaitu kota metropolitan tepatny di kota Medan sumatra utara , rifqi ini mempunyai tiga bersaudara dan dia anak ke dua dari tiga bersaudara tersebut. Dari dia TK berasal dari sekolah al-azhar dan al-ikhlas si rifqi tersebut sekolah TK dua tahun dikarenakan di TK pertamanya dia tidak dapat melanjut ke SD karena umurnya belum sampai usia yang tepat karna pada saat itu ada minimal standarisasi umur di kotanya.
Pada saat dia memasuki SD dia sekolah di salah satu sekolah di kota medan yaitu SDIT siti hajar dan padah saat kelas 2 SD si rifqi ini pindah ke sekolah yang berada di jakarta barat yaitu SD al-fajar di karenakan dia mengikuti pekerjaan ayahnya yang saat itu di pindahkan ke jakarta si rifqi tersebut di jakarta barat selama kurang lebih enam bulan dan ayahnya tersebut pindah lagi ke kota Medan dan dia kembali ke sekolah asalnya dulu hingga ia tamat sampai kelas enam SD.
Pada saat memasuki sekolah menengah pertama (SMP) ia sekolah di salah satu smp terkenal di kota medan yaitu smpit siti hajar pada saat ini ia lulus hingga kelas tiga smp di sekolah tersebut dan pada saat itu ujian akhirnya ujian nasional (UN) pada tahun 2014 pada hasil nilai ujian dia mendapatkan nilai yang lumayan yang bisa masuk SMA favorit di kota Medan tetapi ia memlilih kanjut ke pondok pesantren modren atau lebih tepatnya ia melanjut kan di Gontor.
Ketika ia berada di gontor kurang lebih si rifqi ini menghabiskan waktu 4 tahun dia berada di salah satu pondok gonotr di kota magelang yaitu gontor 6 dan sekarang menjadi gontor 5 dan ia tidak tamat dari pondok tersebut karena suatu masalah ia diskors selama satu tahun ketika dia dipilangkan dia mendengarkan nasihat dari saudaranya yang berda di kota Yogyakarta yaitu untuk melanjutkan studinya di kota Yogyakarta saja di karenakan kalau ia mau melanjutkan di pondok tersebut ia harus melanjutkanya di kota kendari dan saudaranya di kota Yogyakarta memberi nasihat agar tidak usah melaanjutkan ke kota kendari di karen hal hal yang tidak ingin terulang kembali pada di gontor magelang tersebut.
Ketika ia berda di yogyakarta dia sekolah di salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) nama sekolahnya yakni SMK pariwisata bantul ia di sekolah tersebut mengulang dari kelas satu semester dua di karenakan di SMK harus mengikuti sistem praktek kerja lapangan (PKL) pada saat kelas dua
Dan pada saat ia mulai di sekolah smk nya dengann jurusan perhotelan ia selalu mendapatkan rangking 2 hingga ia lulus dari sekolah tersebut mungkin ia mau berubah sikapnya yang dari pondok mengecewakan orang tuanya dan dia harus berusaha semaksimal mungkin di SMK nya ini , pada saat SMK ia PKL di salah satu hotel bintang empat lebih tepatnya di hotel Harper Mangkubumi dan sekarang namanya telah di ganti menjadi Hotel Harper Malioboro dia PKL selama tiga bulan di karenakan satu bulannya di peruntukkan untuk ujian sekolah setelah ia selesai ujian sekolah ia harus melanjutkan masa PKL nya tiga bulan lagi tetapi pada saat itu terjadi pandemi covid-19 dan hotel memberi kebijakan untuk memberhentikan semua kegiatan PKL yang ada di hotel tersebut maka dari itu ia tamat PKL hanya tiga bulan saja dan menerima sertifikat PKL.
Pada saat awal covid-19 sekolahnya tersebut libur pertama dua minggu dan ia tidak memilih untuk pulang ke kota kelahirannya dia memilih untuk menetap di kota Yogyakarta bersama saudara dari ayahnya yang keturunan yogyakarta hingga ternyata libur di umum kan lebih panjang dari dua minggu dan dia hingga tamat dari SMK nya dengan sekolah online di karenkan covid tersebut.
Pada saat selesai tamat SMK ia mendapatkan tawaran dari saudara ayahnya untuk masuk salah satu angkatan yaitu angkatan laut (TNI AL) kemudian ia mengikutin ajakan saudaranya dan berlatih di salah satu pondok di padaan yaitu pondok pak mukhlis, tetapi di pertengahan ia merasa ingin masuk kuliah saja di karenakan ia menyadari ia terlambat dalam memaksimal kan diri untuk mengikuti tes angkatan yang mempunyai standarisasi setelah itu ia mencoba mendaftar di kampus di malang yaitu di universitas muhamadiyah malang jurusan perikanan dan di universitas uin maulana malik ibrahim malang jurusan perbankan syariah dan ia lulus di dua universitas tersebut maka dari itu ia memilih universitas uin maulna malik ibrahim malang (UINMA) pada saat ia belum di terima tetapi dia sudah di malang di karenakan ia keluar dari pondok yang melarang membawa alat elektronik agar fokus ke angkatan sedangkan ia harus mencari informasi perkuliahan dengan alat elektronik smartfhone maka dari itu ia di malang tingal di suatu kos-san yang ia temui dari market place hingga saat ini menetap di kos tersbut untuk kuliah di uin maulana malik ibrahim malang.
