Mohon tunggu...
Firasat Nikmatullah
Firasat Nikmatullah Mohon Tunggu... Pendatang Baru

Aku adalah apa yang kamu pikirkan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Milad ke-78 HMI: Sejarah, Peran dan Makna Perjuangan Mahasiswa Islam

5 Februari 2025   20:47 Diperbarui: 5 Februari 2025   23:11 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasianer Firasat Nikmatullah saat menyampaikan Materi NDP di tingkat kampus. [Dok. Pribadi]

Yoi, Adinda! Apa kabar? Sini kita ngobrol-ngobrol santai sambil ngopi bareng Kakanda. Kali ini, kita bahas soal Milad ke-78 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Tau nggak, HMI udah berjuang hampir 8 dekade buat bangsa dan negara. Yuk, kita selami sejarah, peran, dan makna perjuangan mereka.

Sejarah HMI

Jadi gini, HMI berdiri tanggal 5 Februari 1947 di Yogyakarta. Yang mendirikan adalah Lafran Pane dan kawan-kawan.

Tujuannya mulia banget:

"Mempertahankan Kemerdekaan dan Meningkatkan Martabat Rakyat Indonesia, Menegakkan serta Mengembangkan Ajaran Agama Islam."

Dari dulu sampai sekarang, HMI konsisten banget dalam pergerakan dan jadi salah satu pilar penting gerakan mahasiswa di Indonesia. Keren banget kan?

Bayangin aja, pas Indonesia baru merdeka, situasinya masih kacau balau. Mahasiswa Muslim merasa perlu bersatu dan bergerak bareng buat jaga kemerdekaan yang baru diraih.

Lafran Pane, bareng 14 rekannya dari Sekolah Tinggi Islam (sekarang Universitas Islam Indonesia), mendirikan HMI dengan semangat kebangsaan dan keislaman yang kuat. Salut banget!

Peran HMI dalam Sejarah Indonesia

Sejak berdiri, HMI selalu aktif dalam pergerakan nasional dan reformasi. Misalnya, pada tahun 1965, HMI turut andil dalam menentang PKI dan menjaga keutuhan NKRI.

Gerakan ini dikenal sebagai "Tritura" (Tiga Tuntutan Rakyat), yang menyerukan pembubaran PKI, perombakan kabinet Dwikora, dan penurunan harga kebutuhan pokok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun