Mohon tunggu...
Fiqi Indra Fahlupi
Fiqi Indra Fahlupi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Menulis karena hidup, hidup bukan karena menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Analogi Rasa Part 4

24 Juli 2020   23:19 Diperbarui: 24 Juli 2020   23:08 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pelik yang mencekik dan bahagia yang selalu menghadirkan tanda tanya

Di senja yang dikejar malam. Aku merenung membayangkan hidup yang kurasa pelik. Membayangkan dan terus berusaha untuk menemukan jalan untuk mencapai bahagia. layaknya senja yang terlanjur hilang tertelan malam. Bukannya solusi yang kudapat, tapi pelik malah semakin mencekik.

Tunggu dulu, apakah pelik harus dihindari ? bukannya pelik adalah sahabat terbaik yang selalu datang saat kau ada masalah. Sperti sepi yang selalu mendampingi saat kau ingin sendiri. Lalu kenapa dia harus dihindari ?

Tidak seperti si bahagia. Yang hanya datang saat kau senang lalu pergi setelah itu. Susah susah dicari dan diwujudkan, tapi pergi secepat senja di telan malam. Harusnya bahagia yang aku benci.

Ahhhh...

kenapa juga aku menyalahkan bahagia. Toh, salahku sendiri yang terlalu berharap pada dia. Si bahagia yang sebetulnya hanya sebuah imajinasi, imajinasi yang kuciptakan sendiri untuk menghibur diri dan kuciptakan sendiri untuk menghindari sang pelik. Nyatanya bahagia hanya mitos !

untukmu pelik. maafkan kehilafanku karena berusaha melupakanmu. Aku memang seboodoh itu, tak sadar bahwa kau selalu ada bahkan saat aku tidak membutuhkanmu.

Untukmu sepi, maafkan aku karena selalu berusaha menghindarimu. Aku memang setolol itu, tak sadar jika kau adalah yang paling setia.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun