Perihal bunga terdahulu,
Dihinggapinya para kumbang dan kupu-kupu.
Berkembang, mekar, berguguran pun layu,
Tiada yang mau tahu.Â
Kendati harumnya melambung merebah di atas cakrawala,
Merayu segenap insan yang kian berkabung asmara.
Berputik, merona, berduri pun tidak,
Siapa yang mau tahu?
Tentara belalang tetap saja menghisapnya,
Membelainya serakah pada hitungan detik nafasnya.
Menggebu,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!