Mohon tunggu...
Ahmad Ahsanul Fikri
Ahmad Ahsanul Fikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hai aku fikri, saya tertarik ketika lomba tarik tambang

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Kapankah Kita Harus Menggunakan Pertalite atau Pertamax?

16 Juni 2022   23:04 Diperbarui: 16 Juni 2022   23:17 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Akhir - akhir ini ramai sekali orang memperdebatkan apa seharusnya bahan bakar yang dipakai. Banyak sekali isu - isu atau pendapat orang yang berbeda - beda, ada yang mengatakan bahwa jika kompresi mesin 10:1 harus menggunakan pertamax. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa jika mesin masih standart pabrikan cukup dengan pertalite saja sudah aman untuk digunakan sehari - hari. Perlu digaris bawahi, semua pendapat diatas tidak ada yang salah, karena itu semua adalah opini dari apa yang mereka ketahui. Untuk mengetahui patokan yang benar, perlunya kita mendalami dahulu soal sektor mesin kendaraan kita.

Misalnya bahan bakar dengan kadar RON 88 atau premium hanya ideal dipakai pada motor dengan rasio kompresi 9 ke bawah. BBM Pertalite dengan RON 90 maka cocok untuk motor dengan rasio kompresi 9-10. Jika di atasnya, misalnya rasio kompresi 10-11 maka bensin yang cocok digunakan adalah RON 92. Sementara rasio kompresi 11-12 lebih memakai babahn bakar RON 95. namun perlu kita ketahui, bukan hanya kompresi mesin yang menjadi patokan, timing pengapian, tipe busi juga perlu diketahui. Zaman sekarang banyak kendaraan bermotor tipe matic yang sudah menggunakan kompresi tinggi, umumnya dikirasan 10:1 - 11,5:1 namun jika diisi dengan pertalite yang memiliki RON 90 tidak akan menjadi masalah "jika" pengapian atau timing ignition nya mundur, jadi ledakan yang dipicu oleh busi tidak secepat motor sport pada umumnya. Tetapi tidak semua motor matic menggunakan timing ignition yang mundur, begitu pula sebaliknya.

Begitu pula penggunaan busi. Jika mesin menggunakan busi tipe panas, maka hendaknya menggunakan bahan bakar yang memiliki RON tinggi disesuaikan dengan kompresi mesin. Berlaku juga sebaliknya. Untuk mengetahui apakah busi bertipe dingin atau panas bisa dilihat dari kode yang ada di busi tersebut, semakin tinggi angka pada kode maka semakin dingin juga busi itu. Tertama motor - motor yang sudah di boreup dengan kompresi yang terbilang tinggi, malah sangat dianjurkan menggunakan bahan bakar yang memiliki RON tinggi agar mesin awet. Mengapa itu semua sangat penting di perhatikan? karena jika kita asal - asalan dalam menggunakan bahan bakar, mesin kendaraan kita bisa jadi tidak akan se-awet mestinya. Mesin kita akan terdengar ngelitik jika bahan bakar yang dipakai tidak sesuai anjuran untuk mesin, juga akan terjadi penumpukan karbon pada ruang pembakaran yang menyebabkan menyempitnya ruang bakar sehingga performa mesin tidak akan maksimal.

Intinya bahan bakar disesuaikan dengan spesifikasi mesin kendaraan yang meliputi kompresi, tipe busi, dan timing ignition. Jika asal - asalan dalam penggunaan bahan bakar, mesin kita tidak akan se-awet mesin - mesin motor yang sangat memperhatikan penggunaan bahan bakar. Karena saat mesin tidak sesuai dengan bahan bakarnya, akan terjadi yang namanya pre-ignition atau ledakan yang terjadi tidak pada saat yang semestinya yang menyebabkan piston knocking dan terdengar seperti ngelitik mesin jahit pada mesin motor kita. Jadi sangat disarankan untuk menggunakan bahan bakar yang tepat agar performa mesin motor kita tetap terjaga dan kita tak mengeluarkan biaya banyak untuk menservice mesin kita yang rusak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun