Mohon tunggu...
Fikih Azali
Fikih Azali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Al Azhar University Mesir

penulis, kaligrafer, dan pebisnis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Burung Besi Hilang Kaki

30 Agustus 2022   00:45 Diperbarui: 30 Agustus 2022   01:13 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

.........................................................................

Aku berjalan dengan sumringah 

Memasuki kabin yang dipenuhi orang yang tak sabar pulang ke rumah

Melangkah sedikit langsung

Disapa pramugari cantik nan ramah

Aku duduk tepat disebelah jendela

Ku tatap indahnya panorama yang ada

Saat kami lepas landas

Aku teringat perkataan ibu

'nak, nanti jangan lupa hubungi ibu'

Aku tersenyum barang sejenak 

Terbayang serunya berkumpul bersama keluarga

Namun tiba-tiba mimpi buruk terjadi

Burung besi yang ku tumpangi 

Disapa paksa turbulensi..

Ia oleng kesana-kemari..

Para pilot mencari jalan untuk menepi

Pramugari menyuruh persiapkan alat pelindung diri

Bergetar hati gemetar kaki

Bagaimana jika aku tak dapat menghubungi ibu nanti?

' Ya Allah..Ya Robbi..

Tolong selamatkanlah kami..'

Burung besi gagah yang ku naiki

Mengapa ia seolah kehilangan kaki?

Pramugari terus saja menyemangati 

Walau aku tahu... 

Mereka pun turut ketakutan setengah mati..

Satu..dua.. tiga..

Ku rasa burung besi mulai kehilangan 

arah dan kekuatannya..

Tiga.. dua.. satu..

' Ibu maafkanlah aku bila nanti tak dapat menghubungimu '

Empat.. lima.. enam..

Badan pesawat makin terguncang..

Aku dibuatnya serasa melayang

Tujuh.. delapan.. sembilan..

Burung besi mulai

mengeluarkan api kepanasan..

Penumpang menangis panik ketakutan

Berusaha bergenggaman tangan saling menguatkan..

'Apa kita akan benar-benar pulang sekarang, kawan?'

Hitungan ku hanya sampai sepuluh...

'Kapten kini kita akan jatuh..'

Gelap..!

Telinga berdeging begitu nyaring bak mengirimkan sinyal pada otak...!! 

Gelap..!

Aku tak mampu lagi untuk tetap terjaga..

Dan kini...

Aku datang memenuhi panggilannya

........................................................................

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun