aku yang selalu menghalah demi manusia bertopeng
yang kian hari kian menjadi
tanpa ada rasa ingin tuk  mengakhiri
yang selalu banyak kata tanpa pembuktian
hingga membuat hati ini keras dan timbul rasa kebencian
resah kecewa dan amarah kian hari kian menjadi
bagaikan panasnya api yang membara
itulah dua sisi yang selalu bertabrakan
tanpa ada rasa kekhilafan
bayangan kedamaian yang mengelilingi pikiran
namun tak bisa untuk menjadi kenyataan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!