Mohon tunggu...
Fiahsani Taqwim
Fiahsani Taqwim Mohon Tunggu... Penulis - :)

Penganut Absurditas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pergi Membeli Soto

3 April 2021   08:42 Diperbarui: 3 April 2021   08:47 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tari, ini Bude Nur. Kenapa kamu berteriak sih, bikin Bude kaget saja." Katanya sembari tersenyum manis dan melangkah mendekatiku.

"Oh." Kataku sambil meringis dan menahan malu.

Selanjutnya, aku dan Bude Nur berjalan bersama-sama sampai kami menyebrangi jembatan kali besar dan berpisah di depan rumahnya.

Begitulah nasibku yang harus pergi pagi-pagi buta demi mendapatkan serantang soto untuk lauk sarapan ayah, aku dan dua adik laki-lakiku yang masih kecil-kecil. 

Mamaku adalah seorang perawat yang setiap dua belas hari sekali selama tiga hari berturut-turut diharuskan untuk berdinas malam. Mama berangkat pukul delapan malam dan baru pulang jam delapan pagi di esok hari. 

Dikarenakan ayahku tidak pandai memasak, ditambah lagi dia harus memandikan adikku dan menyiapkan segala keperluan sekolah kami, maka untuk urusan sarapan beliau terpaksa memintaku untuk pergi membeli soto saja. 

Selalu seperti itu. Ayah tidak akan mampu mengurusi kami sendirian di jam sibuk seperti itu sehingga aku harus membantunya. Aku juga belum mahir memasak sehingga memang satu-satunya cara agar kami tetap bisa sarapan saat mama sedang berdinas malam adalah dengan membeli soto Cak Dudi.

Umurku baru sepuluh tahun. Melihat para teman sebayaku yang tidak harus pergi ke pasar untuk membeli soto selama tiga hari berturut-turut terkadang membuatku merasa iri. Beruntunglah mereka yang menu makan paginya sudah disiapkan oleh orang tuanya sehigga mereka tidak perlu semenderita diriku.

"Kenapa sih Mama harus bekerja. Sudahlah mama pensiun saja. Aku tidak suka tiap mama pergi dinas malam," kataku pada mama pada suatu malam saat beliau hendak bekerja.

"Nak, kalau tidak bekerja, kita sekeluarga tidak akan bisa liburan ke Bali atau ke Dufan tiap akhir tahun. Mama juga tidak akan mampu membelikan kamu sepeda baru." Begitulah kata mama memberi pengertian.

"Tapi aku benci pergi membeli soto setiap sehabis shalat subuh."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun