Mohon tunggu...
Abdul Fickar Hadjar
Abdul Fickar Hadjar Mohon Tunggu... Dosen - Konsultan, Dosen, pengamat hukum & public speaker

Penggemar sastra & filsafat. Pengamat hukum

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Analisis Perbandingan Sistem Hukum Amerika Serikat dan Indonesia

5 Mei 2013   00:10 Diperbarui: 4 April 2017   17:00 33934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13676856711364236527

Pendidikan Hukum dan Profesi Hukum

Amerika Serikat merupakan negara dengan kepadatan pengacara sebagai profesi hukum tertinggi di dunia, diperkirakan ada lebih dari 750.000 orang pengacara yang merupakan setengah dari jumlah pengacara di seluruh duna. Begitu pentingnya peran pengacara dalam masyarakat Amerika Serikat, 27 orang dari 56 orang penandatangan Deklarasi Kemerdekaan Amerika pada 1776 adala pengacara, dan mayoritas presiden Amerika memiliki latar belakang pendidikan hukum. Pengacara di Amerika Serikat harus berpendidikan sekolah hukum akademis, bahkan sekolah hukum pertama di Amerika Serikat didirikan pertama kali di Connecticut pada awal 1774. Kini ada lebih dari 200 sekolah hukum di Amerika Serikat dan semuanya menjadi bagian dari sebuah universitas negara bagian atau universitas swasta.

Pendidikan di sekolah hukum berupa program sarjana tiga tahun dengan syarat sudah memiliki gelar universitas (misalnya, Bachelor of Arts, BA). Gelar hukum kini disebut Jurist Doctor (JD), beberapa sekolah hukum memeberikan gelar-gelar keilmuan yang mensyaratkan penulisan disertasi, dan gelarnya adalah Doctor of the Science of Law (J.S.D. atau S.J.D.). Kualitas dan status sekolah hukum ini amat beragam, karenanya hampir semua sekolah hukum diakreditasi leh American Bar Association (ABA) yang mewajibkan sekolah memenuhi beberapa syarat minimum. Sekolah-sekolah hukum paling top juga diakreditasi oleh Association of American Law Schools (AALS) yang standarnya lebih tinggi dari ABA.

Beberapa sekolah hukum mempunyai siswa yang keseluruhannya berasal dari negara bagian atau komunitas lokal, dan memfokuskan pendidikannya untuk pekerjaan hukum di negara bagiannya saja. Namun sekolah-sekolah hukum yang lebih bermutu dan lebih bergengsi (seperti Yale, Harvard, Columbia, Standford) mempunyai profil berbeda, karena sekolah ini mempersiapkan murid-muridnya untuk berkarier hukum di negara bagian mana saja atau bahkan yurisdiksi common law diimana pun.

Dibandingkan dengan sekolah hukum di negara lain, sekolah hukum di Amerika, lebih berorientasi praktis, dengan latihan-latihan mock court dan analisys detail terhadap putusan-putusan pengadilan (Anotasi atau eksaminasi) dalam bentuk dialog-dialog antara profesor dan mahasiswa (metode Sokrates) yang mengharuskan mahasiswa sudah menyiapkan diri sebelumnya untuk menjelaskan dan mengevaluasinya. Pendidikan hukum di Amerika lebih banyak memberikan kebebasan mahasiswa untuk memilih mata kuliah pilihan serta pengalaman praktek, sementara mata kuliah wajib diberikan hanya ada tahun pertama. Banyak profesor hukum yang berlatar belakang praktisi hukum, namun sekolah hukum terbaik selalu juga merekrut penulis dan sarjana hukum ternama.

Hakim-hakim ditunjuk dari kalangan pengacara berpengalaman (di negara bagian tertentu ada yang dipilih). Tidak ada perbedaan antara barrister (litigator) dengan solicitor (kosultan hukum), diatas surat-surat resmi pengacara disebut “attorney-at-law” atau lawyer.  Menjadi anggota asosiasi pengacara negara bagian merupakan kewajiban (integrated bar), keanggotaan hanya berlaku untuk satu negara bagian terkait, tetapi setelah berpraktek hukum beberapa tahun di negara bagian sendiri memungkinkan untuk mendapatkan izin praktek di negara bagian lainnya. Tidak ada persyaratan sebagai anggota asosiasi pengacara di Amerika harus merupakan warga negara Amerika Serikat.


Kebanyakan pengacara Amerika Serikat berpraktek tunggal, atau berkelompok-kelompok kecil, tapi di kota-kota besar ada banyak yang berbentuk firma hukum besar yang bahkan keangotaannya bisa ratusan orang. Anggota firma sebagai pemilik disebut Partner, sedangkan pengacara bawahan yang lebih muda disebut “assiciates”. Mengenai fee pengacara Amerika Serikat umumnya bekerja berdasarkan contingent fee, artinya jumlah yang akan diterima pengacara untuk jasanya dihitung sebagai resentase dari putusan (settlement payment) di Indonesia disebut “succes fee”. Besarnya presentase  biasanya berkisar antara 25 persesn sampai 50 persen, rata-rata sekitar 35 persen. Sistem contingent fee mempunyai andil menjadikan Amerika Serikat sebagai masyarakat yang paling litigious di dunia. Ada sebutan menarik terhadap pengacara Amerika Serikat yang aktif  dalam mendapatkan klien,sebagai “ambulance chasing” sebagai cara memperoleh pekerjaan dengan memanfaatkan kecelakaan atau kemalangan orang lain.

Analisis Perbandingan Lembaga Yudikatif Amerika Serikat & Indonesia

Meskipun ada perbedaan sistem hukum antara Amerika Serikat yang menganut sistem Common Law  dengan sistem hukum yang dianut Indonesia yaitu Civil Law, namun pada perkembangannya di lapangan hukum perdata termasuk hukum kontrak bisnis dan penyelesaian sengketa bisnis Indonesia telah menggunakan sistem hukum Common Law. Tidak hanya di lapangan hukum perdata, pada lapanmgan hukum lainnya juga semakin menunjukan kesamaan-kesamaan diantara keduanya, khususnya di lembaga yudikatif yang akan dijelaskan dibawah ini.

MA & MK sebagai Kekuasaan Kehakiman Tertinggi

Meski ada dua Mahkamah Agung (MA) sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman  di Amerika Serikat (AS) yaitu MA Amerika Serikat (Supreme Court of the United States) dan MA Negara Bagian (Supreme Court)  sebagai kekuasaan kehakiman tertinggi, namun secara tegas ada pembagian tugas yang jelas, yaitu MA Negara Bagian hanya menagani kasus-kasus yang diajukan peradilan dibawahnya yaitu perkara banding melalui pengadilan tinggi negara bagian (Appellate Courts)  dan pengadailan negara bagian (trial court). Sedangkan MA Amerika Serikat mememeriksa perkara-perkara yang diajukan peradilan dibawahnya yaitu pengadilan tinggi federal (US Court of Appeals) dan US District Court.  Supreme Court of US dapat membatalkan putusan Supreme Court Negara Bagian jika menerapkan aturan perundangan yang menjadi dasar putusan yang bertentangan dengan Konstitusi.  Peran pengadilan di AS tidak hanya mengadili sengketa, tetapi juga menjadi penjaga konstitusi, artinya setiap tingkatan pengadilan selain memutus sengketa juga menyatakan suatu peraturan perundang-undangan tidak mempunyai kekuatan hukum karena bertentangan dengan Konstitusi (Judicial Review)..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun