Mohon tunggu...
Fibrisio H Marbun
Fibrisio H Marbun Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan kaki

Tertarik dengan sepakbola, sosial budaya, dan humaniora.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sihobuk, Kacang Gurih dari Daratan Tapanuli Utara

1 Desember 2018   12:06 Diperbarui: 4 Desember 2018   22:30 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kacang Sihobuk begitu orang melabelinya. Jika plesiran ke Tarutung tidak afdol kalau belum mencicipi Kacang Sihobuk. Demikian juga jika hendak bepergian dari Tarutung ke suatu tempat, Kacang Sihobuk tentunya menjadi buah tangan khas. Kacang Sihobuk, kacang garing asal Desa Sihobuk, Tarutung, Tapanuli Utara.

Kehadiran Kacang Sihobuk sebagai oleh-oleh khas Tarutung tentunya mempunyai catatan historis. Sihobuk sebuah Desa yang berada di lembah dan dihuni mayoritas petani pernah dilanda bencana longsor tahun 1982, selanjutnya Kacang Tanah yang merupakan hasil pertanian dimasak dengan cara disangrai dijadikan panganan saat di pengungsian.

Desa Sihobuk memang terkenal sebagai penghasil Kacang Tanah kualitas terbaik. Bahan baku yang tercukupi kemudian mendorong warga Sihobuk untuk mengolah Kacang Tanah menjadi produk lokal unggulan. Sebagai catatan, produk industri rumahan ini telah didistribusikan ke luar Tapanuli Utara seperti ke Pematang Siantar, Medan hingga Pulau Jawa.

Saat ini, Kacang Sihobuk tidak hanya di produksi di desa asal Sihobuk. Produk industri rumahan juga diproduksi di Desa Silangkitang, Kecamatan Sipohon, Kabupaten Tapanuli Utara. Perpindahan warga sihobuk ke silangkitang menjadi awal mula diproduksinya kacang ini di kawasan Sipolohon.

Itulah sebabnya, Kacang Sihobuk banyak dijajakan di sepanjang jalan lintas sumatera Balige-Tarutung tepatnya di Kawasan Air Panas hingga Dusun Silakitang, Kecamatan Sipoholon.

Proses Panjang Untuk Menjaga Kekhasan

Lantas apa yang membuat Kacang Sihobuk Istimewa? Selain terbuat dari Kacang Tanah kualitas terbaik, tentunya cara pengolahan. Meskipun pengolahannya masih menggunakan cara tradisional, prosesnya dapat dikategorikan sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Proses ini tentunya untuk menjaga kekhasannya, yakni gurih dan renyah yang membuat para penikmat ketagihan dan tidak bosan menikmatinya.

Proses penyangraian Kacang Sihobuk (Foto: Kuliner Sumatera)
Proses penyangraian Kacang Sihobuk (Foto: Kuliner Sumatera)
Melakukan sortir merupakan langkah awal dalam pengolahan produk Kacang Sihobuk, tentunya untuk menghasilkan Kacang kualitas bagus. Selanjutnya, kacang hasil sortiran dijemur di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering. Kendala yang sering ditemui para pelaku usaha adalah ketika musim hujan, dapat dipastikan proses pengeringan memerlukan waktu yang lebih lama.

Setelah Kacang kering dan sebelum proses penyangraian dilakukan kacang direndam lagi dalam air selama 2-3 hari. Proses ini ditujukan untuk membersihkan kacang dari sisa tanah dan menjaga keawetan setelah disangrai.

Setelah direndam, Kacang kemudian disangrai menggunakan pasir dalam kuali besar yang terlebih dahulu dipanaskan. Selama proses penyangraian kacang harus tetap diaduk agar tidak gosong  dan api juga harus tetap menyala untuk menjaga kestabilan suhu sehingga menghasilkan Kacang Sihobuk kualitas terbaik. Proses penyangraian memerlukan waktu 60 sampai 90 menit.

Kacang yang telah disangarai kemudian didinginkan dan dibersihkan dari pasir. Kemudian Kacang Sihobuk siap dikemas dan dipasarkan.

Usaha Warisan Keluarga

Industri Rumahan Kacang Sihobuk biasanya usaha turun temurun, seperti yang digeluti Boru Situmeang. Wanita paruh baya ini menyampaikan usaha yang digelutinya merupakan warisan keluarga.

Selain melanjutkan usaha keluarga, baginya menggeluti usaha kacang sihobuk cukup menjanjikan dan cukup potensial jika dikelola dengan baik. Selain bahan baku yang mudah didapatkan, permintaan akan Kacang Sihobuk juga stabil. Apalagi dengan telah dioperasionalkannya Bandara Silangit.

Kacang Sihobuk (Foto:lifestyle.okezone.com)
Kacang Sihobuk (Foto:lifestyle.okezone.com)
Untuk produksi, Boru Situmeang mampu memproduksi 10-15 kaleng setiap minggu. Selanjutnya akan dikemas bervarisasi dengan harga mulai dari 5.000 hingga 20.000 rupiah setiap kemasan dan 250.000 rupiah untuk setiap kalengnya. Dari hasil produksi ini, Boru Situmeang bisa menghasilkan omset 10-15 juta rupiah setiap bulan.

Bagi Boru Situmeang, omset usaha kecil dan menengah yang dikelolanya akan meningkat ketika distribusi produk semakin mudah. Kacang Sihobuk memang sudah merambah hingga pulau jawa seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Denpasar hingga Jayapura bahkan luar negeri. Akan tetapi distribusi ini tidak lebih karena para perantau dari kawasan Tapanuli menjadikan Sihobuk sebagai oleh-oleh. Untuk itu dibutuhkan langkah-langkah masif sehingga Kacang Sihobuk menjadi komoditi unggulan dari Tapanuli Utara yang merambah pasar di luar Tapanuli Utara.

Era Globalisasi dan dunia digital sesunggunya memungkinkan Kacang Sihobuk menjadi Komoditi yang dapat bersaing dipasaran nasional bahkan internasional. Melalui penjualan online tentunya, disinilah peran JNE sebagai perusahaan jasa pengiriman yang telah mempunyai jaringan hingga 6000 lokasi dapat menjalin kemitraan dengan Boru Situmeang dan pelaku usaha Kacang Sihobuk lainnya untuk mendistribukan Sihobuk ke seantero Nusantara dan luar negeri.

Melalui kemitraan, JNE diharapkan dapat melihat Potensi UMKM di Pelosok Negeri seperti Kacang Sihobuk dan ambil bagian meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal Tapanuli Utara, perkembangan teknologi informasi serta beragam inovasi produk yang dihasilkan dari Kacang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun