Kampung Makasar patut dijadikan contoh dalam pembangunan lingkungan aman dan berkelanjutan berbasis masyarakat. Dengan mengedepankan kolaborasi antara warga, tokoh masyarakat, dan aparat keamanan, Kampung Makasar berhasil menciptakan sistem keamanan yang tidak hanya reaktif tetapi juga preventif. Program pos keamanan, patroli warga, edukasi hukum, serta pelibatan pemuda dalam pengawasan lingkungan menjadi kunci keberhasilannya. Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa rasa aman bisa dibangun dari keterlibatan langsung warga dalam menjaga ketertiban sosial.
Selain itu, Kampung Makasar telah membuktikan bahwa konsep keamanan bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga soal membangun kepercayaan dan partisipasi aktif masyarakat. Pemanfaatan teknologi sederhana seperti CCTV swadaya dan grup komunikasi digital juga memperkuat sistem keamanan yang inklusif dan adaptif. Dengan budaya gotong royong yang kuat, Kampung Makasar menjadi inspirasi nyata bagi daerah lain, terutama di perkotaan padat penduduk, untuk membangun daerah yang lebih humanis, aman, dan sejalan dengan tujuan SDGs 11.
"Kami berjaga bukan sekadar tugas malam, tapi bentuk tanggung jawab untuk memastikan warga merasa aman dan damai. Lingkungan yang aman bukan datang sendiri, tapi harus dijaga bersama-sama," ujar Bapak DayatÂ
Menyulam Harapan Bersama
Upaya yang dilakukan warga Kampung Makasar dalam menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan tertib merupakan wujud nyata dari semangat gotong royong dan kepedulian terhadap masa depan bersama. Dari kegiatan ronda malam hingga pelibatan generasi muda dalam sistem keamanan berbasis teknologi, semua dilakukan bukan hanya untuk melindungi harta benda, tetapi juga untuk menjaga kualitas hidup dan keharmonisan sosial. Ini membuktikan bahwa membangun kota berkelanjutan dimulai dari hal-hal kecil yang dikerjakan secara konsisten oleh masyarakat.
Harapannya, semangat kolektif ini tidak hanya menginspirasi wilayah-wilayah lain untuk mengambil langkah serupa, tetapi juga menjadi bagian dari gerakan nasional dalam mewujudkan tujuan SDGs 11. Ketika warga diberdayakan dan dilibatkan secara aktif, mereka tidak hanya menjadi penerima manfaat pembangunan, melainkan menjadi aktor utama perubahan. Dengan kolaborasi, kesadaran hukum, dan rasa saling menjaga, kita bisa membayangkan masa depan kota-kota di Indonesia yang lebih aman, ramah, dan manusiawi.
Refleksi
Sebagai mahasiswa Pendidikan Masyarakat sekaligus warga Kampung Makasar, saya merasa bangga dan terkesan dengan cara berkerja sama warga dan tokoh masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang harmonis, aman dan damai. Mereka dapat menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan dengan baik. Keterlibatan warga dalam ronda malam, edukasi hukum, dan sistem pelaporan mandiri menunjukkan bahwa nilai-nilai keberlanjutan benar-benar hidup di sini. Upaya kolektif ini sangat sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin ke-11 tentang kota dan permukiman yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Lingkungan kami bukan hanya tempat tinggal, tapi juga ruang bersama yang kami jaga demi masa depan yang lebih baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI