Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

AS Mulai Memasuki Gelanggang Peperangan Iran-Israel, Timur Tengah Mendidih, Perang Dunia ke-3 Mendekat?

22 Juni 2025   12:08 Diperbarui: 22 Juni 2025   23:53 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat pengebom B-2. Pesawat ini mampu mengangkut bom yang digadang-gadang dapat menghancurkan fasilitas nuklir bawah tanah Iran. (AFP/JOSE LUIS MAGANA)

Prediksi ini seringkali menjadi bagian dari analisisnya tentang dinamika kekuatan di Timur Tengah, sebagaimana sering dikutip oleh media besar dunia seperti Reuters, Associated Press, atau artikel-artikel di Foreign Policy dan The New York Times yang membahas kebijakan luar negeri AS dan konflik regional.

Opsi balasan Iran bisa bervariasi. Mereka bisa meluncurkan rudal atau drone langsung ke pangkalan militer AS di wilayah tersebut atau bahkan ke target di Israel, meski kemungkinan akan memilih target yang tidak langsung menyebabkan korban jiwa massal AS, tetapi cukup untuk menunjukkan kemampuan "taring" mereka. 

Cara lain yang sering digunakan Iran untuk menghindari konfrontasi langsung adalah mengaktifkan dan meningkatkan operasi proksi regional, seperti yang dilakukan oleh Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman (yang telah mengancam melanjutkan serangan terhadap kapal AS di Laut Merah), dan milisi Syiah di Irak/Suriah. 

Selain itu, Iran juga bisa mengganggu atau bahkan mencoba menutup Selat Hormuz, jalur vital bagi sekitar 20 persen pasokan minyak dunia, memicu krisis energi global. 

Sebagai balasan politik dan teknis, Iran juga dapat mengumumkan percepatan pengayaan uranium ke tingkat yang lebih tinggi, mendekati tingkat senjata, meskipun fasilitasnya telah diserang.

Iran memahami bahwa konfrontasi langsung dan total dengan AS dan Israel akan membawa konsekuensi sangat merugikan bagi stabilitas rezim dan negara mereka. 

Karena itu, mereka kemungkinan akan mencari titik "paling aman" antara pembalasan yang efektif dan menghindari perang skala penuh.

Dampak Ekonomi: Badai Sempurna di Tengah Krisis Global

Secara ekonomi, dampak dari konflik ini diproyeksikan akan sangat brutal. Aaron David Miller juga sering menekankan bahwa Timur Tengah adalah "tempat paling tidak stabil di planet ini" dan konflik langsung antar-negara besar akan memiliki efek domino yang melumpuhkan pergerakan ekonomi di jagat ini.

Yang paling utama adalah harga minyak yang akan melonjak gila-gilaan. 

Jika Iran mengambil langkah drastis dengan menutup atau mengganggu Selat Hormuz, jalur vital bagi seperlima pasokan minyak dunia, maka pasokan minyak global akan terganggu parah, menyebabkan harga minyak melambung tinggi, mungkin di atas US$100 per barel atau bahkan lebih. 

Krisis energi tak terhindarkan. Kenaikan harga minyak dan biaya logistik, yang kini membengkak karena banyak kapal terpaksa memutar jauh menghindari Laut Merah, akan mendorong inflasi global ke tingkat yang mengkhawatirkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun