Posisi Kevin de Bruyne itu sebenarnya tak  jelas, ia melayang-layang saja bukan sebagai gelandang bertahan, ia juga tak ditempatkan di posisi gelandang serang atau sebagai penyerang.
De Bruyne bergerak ke tempat dia bisa memberi dampak paling besar dalam sebuah situasi. Mencoba mendefinisikan posisi de Bruyne di Man City secara ajeg itu agak sulit.
Dia hanya tahu di mana ia harus memanfaatkan kualitas permainannya yang luarbiasa tersebut, apakah itu melebar atau lewat tengah.
Hal tersebut dimungkinkan terjadi ketika ssbuah tim menggunakan sistem serangan hibrida yang memberi peluang baginya untuk berpindah pada posisi yang tepat pada saat yang paling efektif.
Secara teori, permainan sepakbola itu sangat kompleks dan tugas pelatih lah untuk menerangkan itu secara sederhana agar bisa diimplementasikan oleh para pemainnya di lapangan.
Dalam sepakbola modern, pelatih terbaik adalah pelatih yang paling mampu menerangkan teori permainan itu kepada para pemainnya sehingga teori tersebut terejawantahkan secara sempurna dalam sebuah taktik permainan di lapangan.
Selain itu, Â pelatih harus mampu melakukan analisa secara menyeluruh melalui data-data statistik para pemainnya.
Dengan data tersebut pelatih bersama timnya mampu memetakan dan mengembangkan kondisi para pemainnya, taktik yang diterapkan serta posisi yang paling tepat dimana pemain seharusnya berada.
Nah, pendekatan keilmuan berdasarkan hasil analisa data statistik seperti ini lah yang seharusnya dilakukan dalam menentukan sebuah formasi dan taktik dalam sebuah permainan sepakbola.
Sepak bola adalah lingkungan yang dinamis, beradaptasi dan berubah menjadi lebih baik. Taktik tidak terbatas pada formasi kaku.
Dan sepak bola melakukannya dengan memanfaatkan statistik untuk memaksimalkan kekuatan diri dan kelemahan orang lain.