Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Deal! Elon Musk Caplok 100 Persen Saham Twitter, seperti Apa Twitter Setelahnya?

26 April 2022   06:59 Diperbarui: 27 April 2022   20:13 1338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Elon Musk dan Twitter. (Foto: Kompas.com/Wahyunanda Kusuma) 

Sebagai pengguna aktif platform media sosial Twitter rasanya exciting saat mendengar kabar bahwa seorang visioner sekaligus salah satu manusia paling kaya di dunia seperti Elon Musk bakal menjadi pemilik tunggalnya.

Kepastian "mega deal" tersebut terjadi  hari Senin (24/04/22) waktu New York, seperti yang  ramai diberitakan media-media utama dunia.

Melansir CNN, Dewan Direksi Perusahaan pengelola platform media sosial Twitter telah bersepakat untuk melego seluruh sahamnya kepada Elon Musk dengan nilai kesepakatan US$ 44 miliar atau setara dengan Rp. 633,6 triliun (nilai kurs 14.400 per dolar)

Berdasarkan deal tersebut para pemegang saham Twitter akan mendapatkan US$ 54,20 atau Rp.740.480,  secara tunai untuk setiap lembar saham yang dimilikinya.

Nilai sebesar itu 38 persen premium di atas harga perdagangan saham Twitter yang ditransaksikan di Bursa Saham Wall Street sehari sebelum kesepakatan tersebut terjadi.

Selanjutnya, atas dasar transaksi tersebut status perusahaan pemilik salah satu platform media sosial yang paling berpengaruh di dunia ini bakal menjadi menjadi perusahaan tertutup.

Seluruh transaksi ini diharapkan bisa diselesaikan sebelum tahun 2022 berganti.

Meskipun demikian, dengan status baru perusahaannya tersebut dan kepemilikan tunggal seperti ini bukan berarti Elon Musk akan membawa Twitter mengubah arah kebijakannya menjadi lebih rigid dan tertutup, justru sebaliknya Musk menginginkan Twitter bisa menjadi platform yang lebih lose dan mampu men-generate kebebasan berbicara yang merupakan dasar dari demokrasi menjadi lebih intens lagi

"Kebebasan berbicara merupakan dasar dari demokrasi dan Twitter adalah salah satu platform digital yang mampu mewujudkannya, dimana hal-hal penting bagi masa depan manusia diperdebatkan" ujar Elon Musk.

Musk berharap untuk mewujudkan hal tersebut, ia bisa bekerjasama dengan manajemen dan semua komunitas penggunanya.

Sebelum melakukan penawaran untuk mencaplok 100 persen saham Twitter, Elon Musk telah memiliki 9,2 persen saham media sosial yang didirikan oleh Jack Dorsey ini.

Hubungan Elon Musk dengan Twitter sebelum kesepakatan ini tercapai seperti love and hate relationship.

Elon Musk sempat melontarkan kritik pedas di Twitter, ia mempertanyakan komitmen Twitter atas kebebasan berbicara di platform media sosial tersebut.

Lantas keduanya, sempat berselisih dengan Otoritas Pengawas Pasar Modal Amerika Serikat (SEC) terkait cuitan Elon Musk di media sosial burung biru tersebut terkait laporan keuangan perusahaan miliknya, Tesla.

Swa.co.id
Swa.co.id

Selain itu, ia sempat mempertanyakan apakah diperlukan  membangun platform media sosial baru agar kebebasan berbicara di media sosial bisa dilakukan lebih terbuka lagi.

Terakhir sebelum kesepakatan ini tercapai Elon Musk sempat bersitegang dengan salah satu pemegang saham terbesar Twitter, Pangeran Arab Saudi  Al Waleed bin Talal Al Saud.

Al Waleed menolak mentah-mentah keinginan Elon Musk untuk membeli seluruh saham Twitter. Tetapi entah apa yang terjadi kemudian sehingga akhirnya Pangeran Arab Saudi itu akhirnya menyetujui transaksi tersebut.

Setelah menguasai seluruh saham Twitter, Elon Musk tentu saja memiliki kekuasaan nyaris absolut di media sosial tersebut. Ia bisa lebih leluasa  untuk mendorong terjadinya moderasi konten secara drastis atas nama kebebasan berbicara, sesuai harapannya.

Meskipun, hal tersebut sebenarnya dapat memicu perdebatan global lantaran dikhawatirkan akan membuka peluang penyebaran informasi palsu (hoax) dan konten yang memecah belah lebih masif lagi.

Selain alasan idealis, saya rasa Elon Musk sebagai pengusaha pun memiliki alasan komersial atas kesepakatan bisnis ini.

Prospek bisnis Twitter cukup menjanjikan, hal itu terlihat dari data-data yang saya dapatkan

Menurut data dari InfoKomputer.Grid.id pada tahun 2021 pengguana aktif Twitter setiap harinya di seluruh dunia mencapai  217 juta pengguna, tumbuh 13 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Jumlah sebesar ini, hanya kalah oleh platform media sosial besutan Mark Zuckerberg, Facebook yang memiliki sebanyak 1,99 miliar pengguna.

Namun tren dari pengguna facebook ini terus menurun, terakhir pada tahun 2021 pengguna aktif facebook turun sebanyak 1 juta pengguna.

Berbeda dengan Twitter yang tren penggunanya terus mengalami peningkatan,  kenaikan jumlah pengguna akan berkorelasi positif dengan kenaikan pendapatan yang diperoleh Twitter.

Pendapatan Twitter pada tahun 2021 mencapai US$ 5,08miliar atau sekitar Rp. 73,5 triliun naik cukup signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Manajemen Twitter memproyeksikan target capaiannya pada tahun 2023, mereka bakal memiliki pengguna aktif harian secara global sebanyak 317 juta pengguna dengan target pendapatan US$ 7,5 miliar atau sekitar Rp.108 triliun.

Jadi langkah pemilik Tesla dan SpaceX  Elon Musk untuk mengakuisisi 100 persen saham Twitter ini cukup cerdas, misi idealisnya bergerak linier dengan misi bisnisnya untuk mendapatkan cuan lebih banyak lagi. 

Twitter adalah jaringan media sosial dan mikroblog daring yang didirikan di California Amerika Serikat pada tahun 2006 oleh empat orang pemuda yakni Jack Dorsey, Biz Stone, Evan Williams dan Noah Glass.

Sejak Agustus 2021 hingga saat ini  Twitter dipimpin oleh seorang CEO asal India Parag Agrawal.

Valuasi perusahaan berlogo "burung biru" wadah manusia bercuit tersebut setelah kesepakatan ini tercapai akan menjadi US$ 44 miliar atau Rp. 633,6 triliun.

So mari kita lihat apakah idealisme Elon Musk untuk membangun etalase demokrasi secara lebih intens lewat kepemilikannya di Twitter ini akan tercapai atau tidak di kemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun