Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Deal! Elon Musk Caplok 100 Persen Saham Twitter, seperti Apa Twitter Setelahnya?

26 April 2022   06:59 Diperbarui: 27 April 2022   20:13 1338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Elon Musk dan Twitter. (Foto: Kompas.com/Wahyunanda Kusuma) 

Prospek bisnis Twitter cukup menjanjikan, hal itu terlihat dari data-data yang saya dapatkan

Menurut data dari InfoKomputer.Grid.id pada tahun 2021 pengguana aktif Twitter setiap harinya di seluruh dunia mencapai  217 juta pengguna, tumbuh 13 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Jumlah sebesar ini, hanya kalah oleh platform media sosial besutan Mark Zuckerberg, Facebook yang memiliki sebanyak 1,99 miliar pengguna.

Namun tren dari pengguna facebook ini terus menurun, terakhir pada tahun 2021 pengguna aktif facebook turun sebanyak 1 juta pengguna.

Berbeda dengan Twitter yang tren penggunanya terus mengalami peningkatan,  kenaikan jumlah pengguna akan berkorelasi positif dengan kenaikan pendapatan yang diperoleh Twitter.

Pendapatan Twitter pada tahun 2021 mencapai US$ 5,08miliar atau sekitar Rp. 73,5 triliun naik cukup signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Manajemen Twitter memproyeksikan target capaiannya pada tahun 2023, mereka bakal memiliki pengguna aktif harian secara global sebanyak 317 juta pengguna dengan target pendapatan US$ 7,5 miliar atau sekitar Rp.108 triliun.

Jadi langkah pemilik Tesla dan SpaceX  Elon Musk untuk mengakuisisi 100 persen saham Twitter ini cukup cerdas, misi idealisnya bergerak linier dengan misi bisnisnya untuk mendapatkan cuan lebih banyak lagi. 

Twitter adalah jaringan media sosial dan mikroblog daring yang didirikan di California Amerika Serikat pada tahun 2006 oleh empat orang pemuda yakni Jack Dorsey, Biz Stone, Evan Williams dan Noah Glass.

Sejak Agustus 2021 hingga saat ini  Twitter dipimpin oleh seorang CEO asal India Parag Agrawal.

Valuasi perusahaan berlogo "burung biru" wadah manusia bercuit tersebut setelah kesepakatan ini tercapai akan menjadi US$ 44 miliar atau Rp. 633,6 triliun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun