Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ironi Edward Soerjadjaya Tersangka Baru Kasus Asabri, Harus Menghabiskan Masa Tua Dipenjara

17 September 2021   18:17 Diperbarui: 17 September 2021   18:22 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh tragis memang nasib Edward Soerjadjaya, ia lahir sebagai seorang anak konglomerat papan atas Indonesia, tetapi kini Edward harus menghabiskan masa tuanya sebagai pesakitan.

Belum habis masa hukuman yang tengah dijalaninya sebagai terpidana kasus Dana Pensiun Pertamina,  kini ia kembali ditetapkan sebagai tersangka baru dalam kasus korupsi PT.Asabri.

Edward Seki Soerjadjaya bersama Betty Halim keduanya kini sedang menjalani hukuman di Lapas Salemba dan Lapas Wanita Tanggerang.

Mereka dituding berperan besar atas kerugian investasi Asabri yang menyebabkan negara mengalami kerugian hingga Rp 22,7 triliun.

Dalam kasus Asabri ini, Kejaksaan Agung menetapkan 3 tersangka baru, selaon Edward dan Betty satu tersangka lain adalah Rennier Abdul Rachman Latief yang ditetapkan sebagai tersangka selaku Komisaris PT. Sekawan Inti Pratama.

Sementara Edward Soerjadjaya ditetapkan sebagai tersangka selaku pihak swasta yang merupakan mantan Direktur Ortos Holding Ltd dan Komisaris PT. Sugih Energi Tbk.

Satu tersangka baru lain, yakni Betty Halim ditetapkan sebagai tersangka selaku Komisaris Utama PT Milenium Danatama Sekuritas yang kini telah berganti nama menjadi PT. Sinergi Millenium Sekuritas.

Kedua orang yang disebutkan terakhir ini melakukan kejahatan korporasi dengan cara "menggoreng" harga saham PT. Sugih Energi Tbk (SUGI) yang ujungnya merugikan PT. Asabri.

Di dunia pasar modal goreng-goreng saham atau dalam istilah bursa disebut "cornering" seperti itu memang kerap terjadi.

Namun yang dilakukan oleh Edward dan Betty itu terlalu kasar, sehingga secara kasat mata oleh para analis alurnya tak terlalu sulit buat dibaca.

Cornering seperti itu tentu saja tak sulit dilakukan oleh seorang Edward Soejadjaya, ia tahu benar seluk beluk industri keuangan dan pasar modal, ditambah dengan jaringannya sebagai pengusaha yang cukup luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun