Karena hal tersebut, usaha Edward Soejadjaya dalam membangun bisnisnya kerap harus jatuh bangun.Â
Seperti dilansir Detik.com Edward yang lahir di Amsterdam Belanda 72 tahun lalu itu setelah gagal di Bank Summa, ia mendirikan Ortus Holding Limited perusahaan investasi dan manajemen.
Pada tahun 2013, ia menjadi pemegang saham terbesar PT. Jakarta Monorail dengan melunasi seluruh utang yang dimiliki perusahaan tersebut.
Langkah yang cukup spekulatif mengingat proyek monorail di Jakarta saat itu telah lama mangkrak sejak jaman Presiden Megawati tahun 2004.
Ia mengambil langkah itu lantaran ada kabar bahwa proyek itu akan diteruskan saat Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Dan memang benar, proyek itu akan berjalan bahkan peletakan batu pertamanya di lakukan oleh Jokowi yang saat itu masih menjabat Gubernur DKI.
Sayangnya momen itu hanya peristiwa simbolis belaka. Proyek tersebut tak terlihat ada kemajuan lantaran Edward tak memiliki cukup dan untuk melanjutkan proyek monorail tersebut.
Akhirnya Ahok selaku pejabat Gubenur DKI menyetop proyek tersebut, setelah Edward selaku pemegang saham mayoritas PT. Jakarta Monorail gagal memenuhi permintaan Ahok untuk menyediakan  bank garansi sebesar 5 persen dari nilai proyek.
Padahal sebelumnya Edward sesumbar bahwa  ia memiliki dana Rp. 25 triliun untuk memenuhi seluruh anggaran proyek monorail tersebut.
Alhasil mimpi Ortus Holding untuk menggrapa proyek tersebut menguap seperti embun kena sinar matahari.
Kemudian Ortus mencoba peruntungan dsngan membeli sebagian besar saham PT. Sugih Energy Tbk, yang saat itu kondisinya tengah sekarat.