Setiap umat muslim di muka bumi ini pasti berkeinginan untuk datang ke baitullah di Mekah Arab Saudi, untuk melaksanakan ibadah haji, Rukun Islam yang Kelima.
Hati mereka senantiasa dipenuhi kerinduan untuk menjadi tamu Allah, bersujud, bersimpuh seraya mengucapkan doa-doa  serta Mengagungkan Asma Allah SWT dan mengucapkan Shalawat kepada Baginda Rasul Muhammad SAW.
Dalam situasi normal, sepanjang tahun Baitullah dan Masjid nan suci Masjidil Haram tak pernah sepi dari umat manusia untuk meraih Ridho-Nya.
Namun, sayang tahun 2020 ini, kala pandemi  Covid-19 mencengkram dunia kegiatan ibadah Haji dan Umrah harus ditunda untuk sementara waktu.
Arab Saudi telah secara resmi menghentikan kegiatan Umrah sejak awal Maret 2020 lalu.Â
"Kami menghentikan sementara ibadah umrah untuk penduduk dan pemukim di kerajaan," demikian isi pernyataan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Kamis (05/03/20). Seperti yang dilansir CNNIndonesia.Com.
Sontak saja keputusan Kerajaan Arab Saudi ini disesalkan oleh banyak pihak, walau akhirnya semua bisa memahami tindakan mereka.
Bagaimana lagi kesehatan dan keselamatan umat manusia lebih utama, jika ibadah Umrah terus dibuka potensi penyebaran masif Covid-19 hampir dapat dipastikan akan terjadi.
Dengan kondisi seperti ini Kerajaan Arab Saudi, sepertinya tak hanya ibadah Umrah, Ibadah Haji yang sifatnya Wajib bagi muslim yang memiliki kemampuan untuk melaksanakannya untuk tahun 2020 belum jelas akan dilaksanakan atau dibatalkan.
Kerajaan Arab Saudi memang sudah mulai membuka bagi kelompok kecil penduduk setempat untuk melaksanakan ibadah di Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Namun, tak ada kejelasan yang pasti kapan akan di buka bagi seluruh umat muslim dari berbagai negara agar bisa melaksanakan Haji dan Umrah.
