Mohon tunggu...
Felice Pricilla
Felice Pricilla Mohon Tunggu... Freelancer - Loyalitas untuk kredibilitas mencapai garis akhir

Anak Teknik bisa Sastra. suka nulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi l Love to Responsibility

1 Agustus 2019   22:37 Diperbarui: 7 Agustus 2019   16:15 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak banyak yg mengerti
Tak banyak yg mengilhami

Yang dia tau hanya lah tetap melangkah
Tiap tirakkan kakinya
Ada jalan yang selalu menguji
Kerikil pun mulai menertawakan dia

Berulangkali kaki itu mulai tertatih mengajak lutut untuk bertelut
Tak sadar darah merah menetes membasahi tanah
Menjadikannya mata air yang terus mengalir
Beling yang menusuk tajam pun tidak dapat ia rasakan
Luka demi luka hanya akan membekas
Namun, Beban yang ia pikul semakin berat.

Rumput ilalang berkata,
" mengapa engkau begitu bodoh!
Bahkan langit seakan menguji kesabaranmu terhadap waktu ".
Lambaian angin merayunya untuk berhenti
Panas terik matahari mengisyaratkan tubuhnya yang mulai dehidrasi

Sunyi pun melesat dalam lubuk sanubarinya
Otaknya mulai mengotak-atik niat awal dia punya tujuan
Namun, hatinya tetap bersikukuh.

"Jika aku berhenti maka semuanya kan berakhir dengan sia-sia, namun jika pun aku menetap maka mereka yang ku kasihi akan menanggung lebih dari pada yang aku rasakan. Hanya ini yang dapat membuatku tersakiti."

'Felice_Pricilla

01 AGUSTUS 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun