Tak banyak yg mengerti
Tak banyak yg mengilhami
Yang dia tau hanya lah tetap melangkah
Tiap tirakkan kakinya
Ada jalan yang selalu menguji
Kerikil pun mulai menertawakan dia
Berulangkali kaki itu mulai tertatih mengajak lutut untuk bertelut
Tak sadar darah merah menetes membasahi tanah
Menjadikannya mata air yang terus mengalir
Beling yang menusuk tajam pun tidak dapat ia rasakan
Luka demi luka hanya akan membekas
Namun, Beban yang ia pikul semakin berat.
Rumput ilalang berkata,
" mengapa engkau begitu bodoh!
Bahkan langit seakan menguji kesabaranmu terhadap waktu ".
Lambaian angin merayunya untuk berhenti
Panas terik matahari mengisyaratkan tubuhnya yang mulai dehidrasi
Sunyi pun melesat dalam lubuk sanubarinya
Otaknya mulai mengotak-atik niat awal dia punya tujuan
Namun, hatinya tetap bersikukuh.
"Jika aku berhenti maka semuanya kan berakhir dengan sia-sia, namun jika pun aku menetap maka mereka yang ku kasihi akan menanggung lebih dari pada yang aku rasakan. Hanya ini yang dapat membuatku tersakiti."
'Felice_Pricilla
01 AGUSTUS 2019