Mohon tunggu...
Ferra Shirly A.
Ferra Shirly A. Mohon Tunggu... istri yang suka menulis dan minum kopi

senang bekerja dan belajar dari rumah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Biarkan Overthinking Mencuri Ketenangan Hidup Kita

10 Februari 2025   13:45 Diperbarui: 10 Februari 2025   13:47 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Tawakal: Berserah Diri dengan Penuh Keyakinan

Kita boleh memiliki keinginan, boleh berusaha sekuat tenaga, tetapi pada akhirnya, takdir tetap berada dalam genggaman Allah. Apa yang kita anggap baik, belum tentu baik menurut-Nya. Sebaliknya, sesuatu yang tampak buruk di mata kita, bisa jadi adalah jalan terbaik yang telah Allah siapkan.

Tawakal bukan berarti pasrah tanpa usaha, tetapi berserah dengan penuh keyakinan setelah melakukan yang terbaik. Ia menghadirkan ketenangan dalam hati, sebab kita percaya bahwa Allah tak pernah salah dalam menetapkan takdir hamba-Nya. Jika sesuatu tak terwujud seperti yang kita harapkan, mungkin Allah sedang menyiapkan sesuatu yang jauh lebih baik. Jika kita kehilangan sesuatu yang berharga, mungkin Allah ingin menggantinya dengan yang jauh lebih berharga dan berkah.

Di setiap ujian, ada penghapusan dosa. Di setiap kehilangan, ada janji bahwa Allah mampu mengganti dengan yang lebih baik. Maka, bersabarlah. Percayalah bahwa Allah selalu punya cara indah untuk menolong hamba-Nya.

4. Menjadi Orang Baik: Investasi Ketenangan Hati

Dalam hidup, satu hal yang tak boleh kita lupakan: kebaikan akan berbuah kebaikan, dan keburukan akan kembali kepada pelakunya. Maka, tak perlu sibuk memikirkan kezaliman orang lain. Tak perlu merisaukan ketidakadilan yang kita terima. Ada Allah yang Maha Melihat, Maha Adil, dan Maha Perkasa.

Fokuslah pada diri sendiri. Jadilah orang baik. Jangan biarkan satu masalah membuat kita kehilangan arah, apalagi kehilangan keyakinan pada ketetapan Allah. Setelah berusaha, cukup berserah. Jangan berharap pada manusia, sebab hanya Allah yang mampu mengangkat derajat kita, memberi keberkahan dalam setiap usaha yang kita tempuh, dan membuat kita "kaya", bukan hanya dalam materi, tetapi juga dalam hati.

Sebab, di luar sana banyak orang yang terlihat bahagia dengan kekayaannya, tetapi nyatanya hatinya kosong. Ada yang sukses, tetapi caranya salah. Mereka menipu, mengingkari janji, berbuat dzalim, dan menghalalkan segala cara hanya demi keuntungan pribadinya. Bisa jadi mereka tampak ceria, tetapi sesungguhnya hanya berpura-pura. Karena kebahagiaan sejati hanya akan hadir dari hati yang bersih dan rezeki yang halal, termasuk ditempuhnya pun dengan cara yang halal.

Maka, cukup berusaha sebaik mungkin. Serahkan hasilnya kepada Allah. Dan yang terpenting, jangan biarkan overthinking mencuri ketenangan hidup kita. Karena sejatinya, bahagia itu sederhana, cukup dengan hati yang bersyukur, yakin, dan tawakal kepada-Nya.

Karena pada akhirnya, segala yang terjadi dalam hidup ini menyimpan pelajaran berharga agar kita semakin pintar, semakin bijak, dan tidak mudah terbuai oleh janji-janji manusia. Sebab, bergantung kepada manusia hanya akan berujung pada kekecewaan, sementara bersandar kepada Allah yang Maha Kaya lagi Perkasa adalah kecukupan yang hakiki, "lebih dari cukup, lebih dari segala-galanya". 

Allah, yang bisa memberikan apa saja, bahkan bisa memberi ganti yang berkali-kali lipat indahnya. Bahkan sekedar yang terbesit dalam hati. Maa syaa Allah Laaquwwata Illa Billah..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun