Mohon tunggu...
Febriarmono Uniza Putra
Febriarmono Uniza Putra Mohon Tunggu...

Perfect in the world is impossible. Berjuang untuk mendekati sempurna

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Curahan Tetesan Malam 1

8 Desember 2010   05:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:55 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menyendiri di balik keramaian burung
Menutup pandangan dari kilauan mentari
Semak belukar menjerat langkahku
Langkah yang tertatih demi simfoni
Alunan stradivarius hanya berlalu
Dentingan requiem terasa menusuk jiwa
Di depan sana tujuan akhirku
Ditemani prelude menuju interlude
Terseok meniti tangga penantian
Terhujam butiran embun suci
Tak sudi awan menutup tubuhku
Tak rela ikuti takt sang konduktor
Badai kala itu meruntuhkan langitku
Petir waktu itu meruntuhkan asaku
Terhuyung layaknya rumput yang rapuh
Perlahan mencari arti dari senyum itu
Permulaan dari semua yang menderu
Cinta tak sekedar untuk termakna
Cinta tak kan mungkin ‘tuk ternyana
Bersama bulan mencoba merasa
Merasa cinta untuk sekejap mata

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun