Walau sulit aku tak berhenti berharapÂ
Walau penguasa Negeri ini tak berpihak pada kami yg kecil ini
Walau penguasa negeri ini hanya terampil dan berbangga melempar amplop dan hadiah dari balik jendela mobinya yang mengkilat
Dia memberi sedikit di tangan kanannya
Tapi tangan kirinya mencekik keras leher si miskin
Ting...ting...
Pengamen menyanyi dengan tangis tersekat di tenggorokan, saat malam sudah menua
Receh yang di harap belum juga terkumpul
Ah aku harus berjalan lagi ke arah sana
Bayangan wajah istri manisnya yang sabar mengikuti langkahnya
Aku akan menyanyi lagi tentang mu, karna senyummu serupa api yang melecut semangatku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!