Mohon tunggu...
FAUZUL IKFANINDIKA
FAUZUL IKFANINDIKA Mohon Tunggu... Redaktur

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keberuntungan Berpihak pada Orang yang Berani

20 September 2023   14:57 Diperbarui: 20 September 2023   15:10 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Fauzul Ikfanindika

Banyak orang menganggap kalau keberanian itu merupakan karakter seseorang, sesuatu yang memang ada dari sananya. Padahal keberanian itu adalah sebuah pilihan yang kita buat sehari-hari.

Ada sebuah cerita menarik yang menggambarkan hal ini. Penulis bercerita tentang Hercules yang sedang berada di persimpangan. Setelah berjalan jauh melingkari gunung di Yunani, di depannya ada 2 jalan yang hampir sama. Awalnya Hercules hanya memilih dari salah satu jalan secara acak. Tapi ketika dirinya berjalan maju tiba-tiba muncul ada 2 dewi.

Dewi pertama bernama Kakia, sedangkan dewi kedua bernama Arete. Kedua dewi itu berusaha meyakinkan Hercules untuk memilih jalan yang mereka kuasai. Kakia menawarkan hidup yang penuh kemewahan tanpa kesulitan. Sedangkan Arete mengatakan kalau jalan miliknya membutuhkan disiplin dan keberanian. Arete menekankan apabila Hercules memilih jalan kedua, maka akan ada ujian dan dia akan mengalami cobaan serta harus bertahan menghadapi kesulitan.

Arete berargumen, manusia tidak bisa mencapai hal besar tanpa usaha. Namun Arete menjanjikan apabila Hercules berhasil menunjukkan disiplin dan keberanian, maka hal itu akan membawanya pada kebahagiaan sejati untuk menghargai hasil kerja kerasnya. Hercules lalu memilih jalan kedua, menjalani banyak tantangan yang berat hingga akhirnya dia berhasil diangkat menjadi dewa.

Dilema yang dialami oleh Hercules itu sama halnya dengan yang kita hadapi sehari hari. Pilihan yang kita ambil membentuk diri kita kedepannya. Apakah kita mudah tergoda pada kesenangan instan atau kita memilih untuk kesenangan jangka panjang namun harus berjuang dulu di awal.

Kedua, bagaimana menjadi berani?

Jika bicara soal keberanian mungkin dibagi menjadi 2, fisik dan moral. Keberanian fisik itu ibaratnya seperti seorang satria yang pergi ke medan perang, seorang pemadam kebakaran yang menerobos gedung yang terbakar demi menyelamatkan orang yang terperangkap dan sebagainya. Sedangkan keberanian moral itu seperti pelapor yang berani melaporkan tindakan yang salah, walaupun hal ini bisa membahayakan diri dan juga karirnya.

Menariknya, keberanian itu bukan artinya kamu tidak punya rasa takut. Justru satu satunya waktu seseorang berani adalah ketika dirinya merasa takut. Seorang pahlawan dan pecundang sama-sama punya rasa takut. Bedanya, pahlawan yang berani mengambil tindakan. Rasa takut itu tidak selamanya buruk. Rasa takut adalah mekanisme pertahanan diri yang bisa membantu kita dalam bertahan hidup.

Bayangkan apabila kita tidak punya rasa takut. Itu saja umur manusia bisa sangat pendek. Kita mungkin saja bisa mati konyol. Namun perlu dipahami, kunci untuk menjadi berani itu bukan artinya kita mengabaikan emosi tapi menempanya melalui latihan.

Latihan bukan hanya sesuatu yang dilakukan oleh seorang atlet atau tentara. Ini merupakan cara kita mengatasi rasa takut dalam segala situasi.

Sesuatu yang tidak pernah kita duga, sesuatu yang tidak pernah kita latih, bisa membuat kita kewalahan. Sebaliknya, ketika kita bersiap ketika kita sudah mengantisipasinya, maka kita lebih siap menjawab. Dengan latihan kita mengulang apa yang kita kerjakan di dalam pikiran. Kita membangun muscle memori atas apa yang kita lakukan jika berada di posisi tersebut. Kita merasa nyaman pada kondisi yang tidak nyaman. Mengetahui sesuatu itu memang penting, tapi ketika kamu siap, maka hal ini yang membuatmu jadi berani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun