Hadirnya pandemi covid-19 telah membuat perubahan pada dunia. Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa covid-19 telah memasuki Indonesia, yakni pada tanggal 2 Maret 2020. Menurut WHO pada 12 januari 2022, telah terkonfirmasi sebanyak 312 juta kasus di dunia dan sekitar 5 juta kasus meninggal dunia. Menurut covid19.go.id (12/1/2022), kasus di Indonesia telah mencapai lebih dari 4 juta kasus, yang dimana 6.985 kasus aktif (0.2%), 4.116.962 kasus sembuh (96.5%), dan 144.150 kasus meninggal dunia (3.4%). Dalam melakukan upaya untuk menghambat penyebaran covid-19, pemerintah menetapkan beberapa kebijakan yang pada akhirnya sangat berdampak pada berbagai sektor, seperti sektor perekonomian, sektor pariwisata, sektor sosial, dan sektor lainnya. Salah satu dampak besarnya adalah pada dunia Pendidikan. Pada awalnya pemerintah memberlakukan kebijakan berupa social distancing, namun kebijakan tersebut tidak cukup menghambat penyebaran covid-19 ini. Maka, pemerintah pun terpaksa meliburkan berbagai tingkat jenjang Pendidikan mulai dari TK sampai perguruan tinggi sampai waktu yang telah ditentukan.
Pemerintah pun terus berupaya mencari cara agar pembelajaran tetap berlangsung meskipun saat pandemi, namun tidak meningkatkan jumlah penyebaran virus covid-19, karena Pendidikan merupakan aset penting bagi bangsa dan negara. Pada akhirnya, terjadi perubahan sistem pembelajaran pada dunia Pendidikan, yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka (luring) menjadi pembelajaran jarak jauh (daring). Maka, pembelajaran pun dilakukan dari rumah masing-masing menggunakan berbagai platform digital agar dapat saling terhubung satu sama lain. Kebijakan tersebut dilakukan agar meminimalisir terjadinya penyebaran virus melalui kontak fisik dan interaksi sosial.
Pada masa pandemi, banyak institusi Pendidikan yang memanfaatkan sosial media untuk dijadikan media pembelajaran. Salah satunya adalah Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.  Pada 14 Maret 2020, Unisa Yogyakarta memberlakukan kuliah secara daring (online). Unisa Yogyakarta memanfaatkan platform media sosial, seperti zoom meeting, youtube, whatsapp, Instagram, dan yang lainnya, untuk media pembelajaran selama masa pandemi ini.
Kegunaan media sosial dalam pembelajaran mahasiswa Unisa Yogyakarta adalah sebagai media untuk komunikasi antara dosen dengan mahasiswa, maupun sesama mahasiswa. Selain itu juga sebagai media untuk pengumpulan tugas, seperti youtube, Instagram, dan tiktok. Biasanya youtube dan tiktok digunakan sebagai media pengumpulan tugas berupa video, dan Instagram sebagai media pengumpulan tugas berupa poster, foto, maupun video. Penggunaan platform ini membuat mahasiswa dapat berbagi ilmu dan informasi kepada khalayak umum, bukan hanya kepada dosen dan teman sekelasnya.
Manfaat media sosial pada pembelajaran di masa pandemi ini sangat banyak, diantaranya adalah memudahkan komunikasi mahasiswa dengan dosen dan sesama mahasiswa itu sendiri. Platform seperti whatsapp, telegram, dan website lensa Unisa memudahkan mahasiswa untuk berdiskusi saat pembelajaran berlangsung ataupun diluar pembelajaran, dan juga memudahkan dosen untuk membagikan informasi atau materi pembelajaran kepada mahasiswanya.
Pemanfaatan media sosial sebagai media pembelajaran yang digalakan oleh Unisa Yogyakarta telah menunjang aktivitas belajar mahasiswanya. Diharapkan seluruh sivitas akademika dapat lebih mengoptimalkan pemanfaatan media sosial sebagai sarana belajar untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran di masa pandemi.
