Mohon tunggu...
Fauziah Amalia
Fauziah Amalia Mohon Tunggu... Lainnya - Welcome to my blog, salam literasi:)

Mahasiswi Prodi Pendidikan Luar Sekolah, UNNES

Selanjutnya

Tutup

Trip

Air Terjun Jumog, The Lost Paradise of Java

17 November 2020   08:43 Diperbarui: 17 November 2020   09:04 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Berbicara soal Karanganyar memang tidak ada habisnya apalagi destinasi wisatanya, mulai dari gunung hingga wisata air. Salah satu wisata air yang terkenal adalah air terjun jumog yang dijuluki sebagai the lost paradise yang tentunya sayang jika tidak dikunjungi. Kalian pasti bertanya-tanya kenapa disebut the lost paradise kan? Karena sebelumnya air terjun ini ditutupi semak belukar hingga akhirnya warga dan Pemdes membabat dan membuka jalan untuk mengakses air terjun ini, kemudian diresmikan dan dibuka pada 7 Agustus 2004.

Air terjun cantik ini berlokasi di desa Berjo, kecamatan Ngargoyoso, kabupaten Karanganyar. Waktu operasionalnya pukul 08.00-17.00 dengan harga tiket masuk bagi wisatawan lokal Rp. 5.000 dan wisatawan mancanegara Rp. 15.000. Serta parkir motor Rp. 2.000 dan mobil Rp. 5.000. Tentunya harga tersebut sangat terjangkau untuk menikmati keindahan air terjun yang eksotis ini.

 Akses jalan menuju air terjun pun terbilang cukup mudah dengan menuruni sekitar 116 anak tangga, walaupun begitu pengunjung akan disuguhi pemandangan cantik dengan rimbunnya pohon, setelah itu kelelahan pengunjung menuruni anak tangga akan terbayar dengan keindahan air terjun jumog yang amat menarik perhatian. Suasana sejuk dan asri ditemani merdunya kicauan burung dan suara percikan air akan menambah kesan betah ingin berlama-lama disini.

Pengunjung dapat menikmati air terjun dengan berenang dibawahnya ataupun dikolam renang yang sudah disediakan, arus air disini juga tidak terlalu deras serta air yang mengalir sangatlah jernih dan juga dingin khas air pegunungan, disini terdapat jembatan yang berada tepat didepan air terjun yang menjadi salah satu spot foto favorit pengunjung. Namun pengunjung tetap harus berhati-hati dalam memilih pijakan karena batu-batu disini banyak yang licin dan juga berlumut.

Pengunjunh tidak perlu khawatir jika nanti kelaparan karena disini juga dilengkapi dengan warung-warung yang menyediakan berbagai menu andalan sate kelinci dengan harga yang terjangkau pula. Selain itu juga disediakan fasilitas seperti, toilet, kamar mandi air hangat, hingga tempat ibadah. 

Selain itu, menurut warga setempat disini juga terdapat tradisi padusan yaitu tradisi mandi untuk membersihkan diri menjelang bulan ramadhan dan juga konon katanya apabila pengunjung datang pukul 10 pagi maka akan dapat melihat pelangi dengan jelas didepan air terjun. Sungguh, pemandangan yang sanagat menakjubkan. 

Pada masa pandemi saat ini air terjun jumog tetap beroperasi, namun tetap mematuhi protokol kesehatan, mencuci tangan, dan juga memakai masker. Terimakasih.

Fauziah Amalia

Pendidikan Luar Sekolah, UNNES

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun