Mohon tunggu...
Fauziah
Fauziah Mohon Tunggu... -

Pelajar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu nan Tantrum

29 November 2018   11:01 Diperbarui: 29 November 2018   11:29 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu ini menyayat tiap sembilu yang sesak

Rindu ini menghujam tanpa ampun ke seluk beluk rasa

Lalu, siapa yang bisa meredakan rindu?

Tatkala sebuah jarak menjadi penyekat rasa

Tatkala pilihan harus membekukan tiap harap

Ketika sebuah rasa harus patah, karena rindu yang tak berakhir temu

Lalu, bagaimana aku harus menyikapi rindu ini?

Haruskah aku melangitkan doa pada panji- panji langit?

Atau haruskah aku membunuh segala debar di dada?

Agar tak ada alasan untuk hati merindu lagi dan lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun