Mohon tunggu...
Zakki Ahmad Fauzi
Zakki Ahmad Fauzi Mohon Tunggu... Penulis/Blogger

Gemar membaca dan menulis. Dulu sempat suka menggambar sketsa. Suka sejarah, pemerintahan, falsafah, militer, aviasi, perkapalan, dan banyak hal lainnya. Suka anime, manga, manhwa, dan manhua.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Indonesia Perlu Memulai Proyek Internasionalisasi Bahasa

14 September 2025   16:05 Diperbarui: 14 September 2025   16:05 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Indonesia Perlu Memulai Proyek Internasionalisasi Bahasa

Bahasa adalah jantung budaya, medium identitas bangsa, dan alat diplomasi paling efektif. Sejarah membuktikan bahwa bahasa yang menjadi lingua franca global bukan lahir dari niat semata, tetapi dari kombinasi kekuatan ekonomi, politik, dan budaya. Inggris menjadi bahasa internasional karena kolonialisme, industrialisasi, dan dominasi budaya Amerika Serikat; Arab menjadi bahasa ilmu dan agama karena ekspansi Islam dan pusat pendidikan abad pertengahan. Di tengah dinamika abad ke-21, Indonesia memiliki peluang unik: bahasa Indonesia bisa diproyeksikan menjadi bahasa penghubung internasional, setidaknya di kawasan Asia, bahkan meluas ke seluruh dunia, asalkan proyeknya dimulai dengan strategi jangka panjang dan konsistensi sejak sekarang.

Keunggulan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia memiliki sejumlah keunggulan yang menjadikannya kandidat ideal untuk internasionalisasi. Pertama, kesederhanaannya dalam tata bahasa. Tidak ada konjugasi kata kerja rumit, tidak ada gender gramatikal, tidak ada kasus yang harus dihafal. Struktur kalimat SVO (Subjek-Verba-Objek) sangat mudah dipahami bagi penutur asing. Perbandingan dengan bahasa dunia lain jelas menunjukkan keunggulan ini: bahasa Inggris memang relatif sederhana, tetapi memiliki tenses dan pengecualian ejaan; Mandarin dan Kantonis kompleks karena tonal; Jepang dan Korea menuntut penguasaan partikel dan tingkat kesopanan; Arab dan Hindi memiliki konjugasi kata kerja, gender, dan bentuk tulisan kompleks. Bahasa Indonesia, dengan fonetik yang konsisten dan alfabet Latin, menjadi salah satu bahasa termudah dipelajari di dunia.

Kedua, ketersediaan sumber daya bahasa yang matang. Indonesia memiliki Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang sudah menjadi rujukan resmi. Selain itu, tersedia kamus dwibahasa Inggris-Indonesia yang cukup lengkap. Infrastruktur leksikografis ini memberikan fondasi yang siap untuk diadaptasi ke skala internasional, sehingga proses penerjemahan, pengajaran, dan pembuatan materi pembelajaran dapat dilakukan lebih cepat daripada bahasa lain yang belum memiliki sumber standar global. Keunggulan ini menjadi modal utama untuk membangun "jaringan kamus internasional" yang akan menjadi pilar proyek globalisasi bahasa Indonesia.

Ketiga, jumlah penutur yang signifikan. Dengan lebih dari 270 juta penutur asli dan penutur kedua di Indonesia dan diaspora Asia Tenggara, bahasa Indonesia termasuk dalam bahasa dengan penutur terbanyak di dunia. Basis penutur ini memungkinkan bahasa Indonesia memiliki ekosistem internal yang kuat, sebelum diproyeksikan ke dunia internasional. Semakin banyak orang belajar dan menggunakan bahasa Indonesia, semakin cepat bahasa ini menempati posisi strategis dalam komunikasi internasional.

Urgensi Memulai Proyek Internasionalisasi

Memulai proyek internasionalisasi bahasa Indonesia bukan sekadar ambisi nasional, tetapi kebutuhan strategis. Jika proyek ini dimulai paling lambat 2027--2028, Indonesia masih memiliki waktu untuk membangun fondasi struktural sebelum target ekspansi regional dan global. Strategi ini harus komprehensif: pendidikan, diplomasi, budaya, teknologi, dan legislatif harus sejalan. Dengan pendekatan yang sistematis, Indonesia bisa mulai menjadi bahasa kedua atau ketiga di negara-negara kunci Asia selambat-lambatnya 2036, dan mulai diperkenalkan ke dunia luas sebelum 2044.

Langkah awal proyek ini mencakup beberapa aspek:

1. Diplomasi Bahasa ke PBB dan Organisasi Internasional

Bahasa Indonesia harus diajukan ke forum internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sebagai calon bahasa kerja tambahan di tingkat regional atau global. Upaya ini memerlukan strategi diplomatik:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun