Mohon tunggu...
Siti Fatmawati
Siti Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Menulis dan menuangakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Debu Perantau

19 Februari 2024   01:09 Diperbarui: 19 Februari 2024   01:29 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tanah asing langkah merantau melangkah,
Jejak debu terbawa angin memayung rindu,
Anak merantau mencari arti dalam sunyi.

Di malam gelap, bintang menyinari langit,
Menemani langkah kaki yang tak berhenti,
Di pelukan mimpi, ia terus berharap,
Di antara asing, hati tetap teguh berapi.

Matahari terbit, berseri di ufuk timur,
Seolah menyapa, "Selamat datang, pejalan!"
Di jalan bebatuan, di lautan pasir terjal,
Debu perantau membawa cerita harapan.

Meski jauh dari kampung, ingatan tak pernah pudar,
Budaya dan pesona, terpatri di hati yang terluka,
Debu perantau, penghubung antara dua dunia,
Menyiratkan kisah, dalam puisi yang terukir abadi.

Jejak langkah anak merantau, tak pernah surut,
Di bumi yang baru, di negeri yang berbeda,
Mereka adalah pembawa warna, cinta, dan rindu,
Debu perantau, mengukir legenda dalam sepi dan sunyi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun