Mohon tunggu...
Fatmasari
Fatmasari Mohon Tunggu... Penulis - Seorang Pemimpi dari Kampung

Instagram : @fatmafama10 . Wattpad : heningrindu . NovelMe : Hening Rindu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ketika Semesta Mulai Bercanda (Part 4)

10 Juni 2020   19:03 Diperbarui: 10 Juni 2020   19:07 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

4

Saat semua warna di kehidupan bisa kunikmati bersamamu, yang terjadi setelahnya tidak penting lagi untukku. Aku tidak peduli hitam atau putih yang akhirnya tampak dari warna kelabu milik sang takdir. Aku tidak peduli.
_Aska

Berapa kali kamu harus terluka sebab mencintai seseorang menjadi tidak penting ketika pada akhirnya kamu berhasil bersamanya. Dan saat itu terjadi, maka apapun yang ada di masa depan bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Setiap detik kebersamaan yang terjalin masa kini adalah prioritas dalam hidup. Sembari mengingat bahwa untuk berada pada masa ini hati harus berulang kali jatuh dan patah, ingatan yang membuatmu tidak akan pernah mau melepasnya. Ketika itulah kamu akan mulai percaya pada kebaikan takdir yang berjalan dalam semestamu. Tidak ada lagi patah yang begitu parah dalam jatuhmu dan kamu yakin suatu saat jatuhmu hanya akan menyisakan kebahagiaan tiada tara. Kamu akan menjadi yakin bahwa akhir dari jatuhmu adalah jatuh tanpa patah sedikitpun.
Jatuh dan patah adalah sepasang yang tidak dapat dipisah-pisah. Saat dirimu jatuh cinta, maka hanya akan ada dua kemungkinan. Pertama, jatuhmu tertangkap dengan sempurna sehingga tidak perlu merasa patah terlebih dulu. Kedua, jatuhmu dibiarkan bebas tanpa pertolongan sehingga yang harus kamu terima adalah patah dengan sempurna. Entah kemungkinan mana yang akan diberikan takdir padamu, tapi satu yang pasti, jatuh dan patah adalah sepasang. Tidak peduli kemungkinan mana yang akan kamu dapati, patah akan selalu hadir dalam setiap kisah percintaan. Jika jatuh cinta tidak pernah mengenal siapa, maka patah tidak mengenal perbedaan saling mencintai atau tidak. Ya, semua orang akan merasakan patah dalam jatuh cinta, yang menjadi pembeda hanya kadarnya. Semakin dalam kamu jatuh cinta, maka kadar patah yang mungkin saja terjadi padamu semakin tinggi pula. Seperti yang terjadi pada Aska. Dia dibuat terlalu jatuh cinta pada Aurum dan parahnya takdir memberinya kemungkinan kedua dalam patah. Mencintai seseorang yang menolak untuk dicintai tidaklah mudah. Bisa kamu bayangkan berapa banyak luka mengangga dalam batin Aska? Tidak terhitung. Yang Aska tahu setiap penolakan Aurum adalah kesedihan mendalam baginya. Jangan dikira hubungannya dengan gadis itu begitu mulus. Ikatan mereka rumit, sangat rumit, tapi takdir memberikan fase terhebat dalam proses mereka dengan membuat keduanya menjadi seperti saat ini. Memilki kebersamaan yang membikin iri banyak pasangan. Kebahagiaan yang terjalin di antara keduanya begitu terlihat sempurna.
"Aska bangun!!! Udah nyampek kampus, woy! Bangun!" Aurum selalu dibuat kesal dengan kebiasaan Aska yang satu ini. di mana pun tempatnya, ketika tidur, laki-laki itu akan sulit dibangunkan.
"Nggak usah teriak-teriak ini udah bangun."
"Dasar kebo!"
"Kebo kesayangan kamu, kan?" Aska berniat menggoda gadisnya. Dia tidak tahu hari ini gadis itu sudah tidak bisa lagi diajak bercanda. Suasana hatinya sangat buruk. Tiga hari penelitian di Jogja membuatnya kehilangan selera bercanda. Hatinya perlu dipulihkan. Dia harus segera mendapatkan penyegaraan, tapi Aska tidak segera sadar tentang itu.
Aurum turun dari bis meninggalkan Aska. Dia tidak mau lebih lama lagi ada di di tempat itu. Dia ingin segera pulang. Raganya letih, jiwanya lebih lagi. Dia butuh mandi untuk menyegarkan tubuhnya, butuh kopi hitam untuk memperbaiki suasana hatinya.
"Aurum, mau ke mana?" Aska baru hendak menemui dosen pembimbing penelitian untuk menyerahkan hasil penelitian miliknya ketika melihat Aurum sudah berjalan menuju gerbang kampus. Dia meneriaki gadis itu, tapi sepertinya gadis itu tidak mendengarnya. Tidak ada pilihan lain, dia harus menunda mengumpulkan tugas dan segera mengejar Aurum.
"Kamu mau ke mana?"
"Pulang." Sesingkat itu jawaban yang diberikan Aurum.
"Kok nggak nunggu aku?" Laki-laki itu mulai menyadari gadis itu sedang tidak ingin basa-basi.
"Kelamaan. Kamu selesaikan aja urusanmu, ya, aku mau pulang duluan."
"Nggak bisa gitu. Kamu tunggu sebentar di sini, aku mau ngumpulin tugasku dan setelah itu aku antar kamu pulang."
"Ka, kamu penanggung jawab di mata kuliah ini, kamu harus memastikan anak-anak sudah menyelesaikan dan mengumpulkan tugas. Selesaikan tanggung jawabmu, aku bisa pulang sendiri."
"Kalau gitu biar aku pesenin taksi online buat kamu."
"Nggak perlu, taksi onlineku udah sampai, tuh." Aurum meninggalkan Aska dengan satu pertanyaan besar. Apa yang terjadi pada gadis itu? Kenapa sikapnya hari ini kembali dingin?
***
Aurum sudah duduk dengan nyaman di dalam kedai "Kopi Tak Pernah Berkhianat". Di tangannya sudah tergenggam sempurna cangkir putih berisi kopi hitam pahit kesukaannya. Mungkin ini terdengar terlalu berlebihan, tetapi suasana hati Aurum mulai membaik setelah sampai di kedai ini dan menikmati secangkir kopi. Apa berarti suasana buruk selama tiga hari mendiami dan berkembang dalam jiwa merupakan efek dari tidak mengunjungi tempat ini? Karena jika hanya perihal kopi hitam selama tiga hari di Yogyakarta dia selalu mendapatkan kopi itu dari Aska. Ya, meskipun rasa kopinya berbeda.
Entah kenapa hati Aurum selalu tenang berada di dalam kedai kopi ini. Dia merasa bahwa kedai ini seperti dibangun untuknya. Dengan selalu memutar musik-musik melankolis dan yang lebih membuat gadis ini merasa teramat dekat dengan bangunan ini adalah lagu berbahasa jawa yang selalu diputar setiap kali dia menginjakan kaki di depan kedai. Aurum memang bukan tipe gadis kebanyakan. Dia tidak terlalu suka dengan lagu-lagu barat, dia lebih suka dengan lagu-lagu berbahasa Jawa. Baginya lagu yang ditulis dengan bahasa Jawa lebih romantis, lirik-lirik lagunya sangat puitis, dan menyentuh hati.
Satu lagu kesukaannya menggema di seluruh sudut kedai ini. Lagu itu baru saja diketahuinya beberapa bulan lalu. Lirik lagu itu sangat menggambarkan isi hatinya. Mendengarkan lagu itu selalu saja membuatnya meneteskan air mata. Judul lagunya "Sotya" yang ditulis oleh Dru Wendra. Meskipun berbahasa Jawa, mungkin masih banyak yang tidak bisa memahami isi lagu itu secara mendalam sebab bahasa Jawanya bukan bahasa keseharian. Seperti yang sudah berulang kali dikatakan, Aurum bukan gadis kebanyakan. Dia memang sedari dulu menyukai hal-hal berbau Jawa. Lagu itu masih mengalun dengan begitu sendunya.
Ya mung siji sesotyaku, memanikku, mung sira wong bagus
Panyuwunku muga kangmas ora lali marang janji setyamu
Nanging kabeh kuwi muspra eling kalamun pupusing tresna
Wis tak coba nglalekke sliramu nanging tak lali lali tan bisa lali

Lirik itu yang paling menyentuh hati Aurum. Lirik itu sangat menggambarkan perasaannya. Hatinya bahkan masih sama seperti itu, seperti empat tahun lalu. Seperti sebelum dia bertemu dengan Aska, sebelum akhirnya dia menyerah pada keras kepalanya laki-laki itu. Masih sama persis dan utuh seperti itu meski sekarang dirinya sudah menyandang status pacar Aska. Tapi apa mau dikata? Aska memintanya untuk menjadi seperti ini. Laki-laki itu memintanya untuk melakukan hal yang dia tahu hanya menyakiti hatinya sendiri. Banyak luka yang dia hadiahkan kepada laki-laki itu selama ini, sedari dia berkata jatuh cinta padanya. Sedari awal Aurum sudah mengatakan bahwa hatinya sudah menjadi milik orang lain sepenuhnya. Rasanya sudah habis diberikan seluruhnya pada untuk orang lain. Sedari awal pula Aska keras kepala. Sangat keras kepala. Aurum tahu laki-laki itu terluka dan itu membuatnya selalu merasa bersalah. Dia berpikir untuk mengakhiri saja hubungan mereka, tapi tidak bisa dalam waktu dekat ini. Dia terlanjur membuat kesepakatan gila dengan laki-laki itu. kesepakatan yang dia tahu akan banyak menghadir luka di antara keduanya. Biar bagaimanapun, setiap hati yang hancur perlu sembuh dulu untuk bisa merasakan cinta lagi. Luka dalam hati tidak dapat sembuh karena orang lain. Luka itu hanya dapat sembuh karena pemiliknya sendiri yang menyembuhkan.

bersambung ...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun