Mohon tunggu...
Fatin Aulia H.
Fatin Aulia H. Mohon Tunggu... Mahasiswi/S1/UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya adalah seorang Mahasiswi/Jurusan Manajemen dakwah/Fakultas Dakwah Dan Ilmu komunikasi/UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. dengan ketertarikan mendalam pada Motivasi dan kreativitas dan mempunya hobi yaitu di bidang olahraga, traveling dan memasak. Melalui tulisan, saya berbagi perspektif, wawasan, dan pengalaman untuk memantik diskusi serta memperluas wawasan pembaca. Saya percaya bahwa berbagi ilmu adalah langkah kecil menuju perubahan besar. Dan saya juga berharap semoga tulisan saya ini bisa bermanfaat untuk pembaca. Barakallahu fiikum.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Joget di Parlemen: Satire atau Luka Bagi Publik?

13 September 2025   09:31 Diperbarui: 13 September 2025   08:43 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam artikelnya, (Study Rizal LK) menyoroti peristiwa yang cukup menyita perhatian publik: aksi joget para wakil rakyat di ruang parlemen. Beliau menganggap momen itu bukan sekadar hiburan, melainkan simbol betapa jauhnya jarak antara wakil rakyat dengan realitas penderitaan rakyat. 

Beliau menjelaskan bahwa tindakan itu seperti "joget di atas luka". Di saat banyak masyarakat masih kesulitan mencari nafkah, harga kebutuhan pokok melambung, dan pelayanan publik tidak optimal, aksi-aksi simbolik yang terlalu riang justru menyinggung rasa keadilan publik.

Lebih jauh, beliau mengingatkan bahwa ketika fungsi parlemen direduksi menjadi tontonan hiburan, maka makna kekuasan ikut kehilangan kesakralannya. Parlemen semestinya menjadi tempat penyelesaian masalah, bukan panggung pertunjukan.Harapan beliau, para wakil rakyat lebih fokus pada kerja nyata yang menyetuh kepentingan publik ketimbang menampilkan simbol-simbol yang kontraproduktif dengan penderitaan masyarakat.

Beberapa poin penting dalam tulisan: 

  • Ketidaksesuaian Simbolik

Aksi joget dianggap sebagai simbol bahwa ada jarak emosional antara wakil rakyat dan rakyat. Di saat banyak orang kesulitan, gerak-gerik seperti itu terasa seperti hiburan yang tidak pantas.

  • Trivialitas Kekuasaan

Penulis menyebut bahwa jika kekuasaan menjadi hal yang diperlihatkan hanya sebagai tontonan atau hiburan (trivialized), maka esensi perwakilan dan fungsi legislatif sebagai tempat pengambilan keputusan yang penting jadi teredukasi.

  • Pernyataan Moral & Empati yang Hilang

Parlemen semestiya menjadi tempat wakil rakyat menunjukan empati dan komitmen terhadap terhadap kesejahteraan publik, bukan hanya simbol-simbol kegembiraan yang jauh dari realitas rakyat.

  • Harapan & Tuntutan Penulis

Penulis berharap agar wakil rakyat memperbaiki perilaku simboliknya: mengganti "joget" dengan kerja nyata, esta simbolis dngan tindakan yang menunjukan empati nyata. Agar parlemen kembali dilihat sebagai rumah rakyat, bukan sebagai panggung hiburan elit.

KOMENTAR :

Setelah membaca tulisan ini, saya merasa poin penulis sangat relevan. Sebagai mahasiswa, saya belajar bahwa simbol itu penting bahkan bisa lebih kuat dampaknya dari pada kata-kata. Joget diruang parlemen mungkin bagi sebagian orang hanyalah hiburan, tapi bagi masyarakat yang sedang susah, itu bisa terasa seperti penghinaan.

Menurut saya, wajar jika publik menuntut empati dari wakilnya. Rakyat bukan hanya butuh keputusan politik yang tepat, tapi juga isyarat bahwa wakilnya ikut merasakan derita mereka. Saya pribadi berharap wakil rakyat lebih berhati-hati dalam menampilkan ekspresi di depan publik, dan menjadikan ruang parlemen benar-benar sebagai tempat merumuskan solusi, bukan arena sensasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun