Mohon tunggu...
KKN455 DESA WONOAYU
KKN455 DESA WONOAYU Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa KKN Kelompok 455 Universitas Jember

Halooo, kami dari mahasiswa KKN Universitas Jember yang diterjunkan di Desa Wonoayu, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pertahanan Ketersediaan Bahan Pangan di Indonesia Saat Pandemi Covid-19

30 Mei 2020   12:23 Diperbarui: 20 Juni 2020   09:21 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pandemi covid-19 sudah banyak meresahkan negara-negara di dunia, salah satunya adalah Indonesia. Covid-19 merupakan penyakit yang mudah menular, sehingga diperlukan penanganan khusus. Salah satu cara yang dilakukan di Indonesia adalah dengan menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). 

Cara ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran covid-19 di kalangan masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan oleh penduduk Indonesia terpaksa harus dihentikan sementara waktu, seperti kegiatan belajar mengajar, aktivitas kerja, aktivitas jual beli, bahkan beberapa pasar di Indonesia terpaksa ditutup. Penduduk Indonesia harus menaati kebijakan ini, meskipun banyak kegiatan-kegiatan penting yang terhambat. 

Pandemi covid-19 memberikan banyak tantangan yang harus dihadapi oleh suatu negara. Tantangan yang paling berpengaruh adalah memastikan ketersediaan bahan pangan dapat mencukupi kebutuhan negara saat pandemi covid-19 terjadi. Kegiatan pertanian di Indonesia akan terus berjalan dengan tetap memerhatikan kebijakan pemerintah mengenai pandemi covid-19, hal ini dilakukan agar kebutuhan bahan pangan dalam negeri dapat tercukupi. 

Kesehatan merupakan hal penting yang harus dijaga selama pandemi covid-19, namun ketersediaan bahan pangan juga tidak kalah penting. Kesehatan dapat terjadi jika tubuh mendapatkan asupan makanan dengan baik, oleh karena itu ketersediaan pangan dalam suatu negara sangat penting untuk diperhatikan. Ketersediaan bahan pangan merupakan salah satu pertahanan negara dalam menghadapi pandemi covid-19.

Menurut berita yang dilansir media Indonesia (30/04/2020), Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pandemi covid-19 merupakan suatu ajang untuk memperbaiki sektor pangan Indonesia. Selama pandemi covid-19 ini terjadi, Indonesia dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan bahan pangan dalam negeri secara mandiri, hal ini terjadi karena kegiatan impor maupun ekspor sudah tidak dapat dilakukan. Banyak negara yang menerapkan PSBB secara ketat, sehingga kegiatan ekspor dan impor terpaksa dihentikan. 

Kondisi ini dapat dimanfaatkan oleh petani untuk meningkatkan dan memperbaiki produksi bahan pangan. Kebutuhan bahan pangan, seperti beras, telur, sayuran, daging, ikan, dan lainnya, harus dapat dipenuhi agar masyarakat tidak merasa khawatir dan tetap tenang saat pandemi ini berlangsung. 

Pandemi covid-19 memang dapat menurunkan sektor perekonomian suatu negara, oleh karena itu kegiatan pertanian harus terus berlangsung agar perekonomian di Indonesia terus berkembang dan tidak mengalami penurunan. Pemerintah dan petani memegang peranan penting dalam menjaga perekonomian, sehingga kerja sama keduanya sangat dibutuhkan. Pemerintah dapat memberikan fasilitas lahan yang optimal untuk pertanian, agar proses produksi bahan pangan dapat berjalan dengan lancar.

Menurut berita yang dilansir tempo.co (15/05/2020), Kepala Badan Ketahanan Pangan memberikan pernyataan bahwa kondisi pangan nasional dapat dikatakan dalam keadaan aman, meskipun ada beberapa daerah yang mengalami surplus dan defisit pangan. Beberapa daerah di Indonesia yang menjadi pusat produksi bahan pangan akan mengalami surplus pangan, dan harga bahan pangan di daerah tersebut cukup rendah karena persediaan pangan lebih tinggi dari pada permintaan konsumen. 

Daerah yang bukan pusat produksi bahan pangan akan mengalami keadaan yang sebaliknya, yaitu defisit pangan. Harga bahan pangan di daerah ini cenderung tinggi, karena persediaan pangan terbatas dan kurang memenuhi kebutuhan konsumen. Keadaan surplus dan defisit pangan yang tidak merata disetiap daerah dapat diatasi dengan melakukan distribusi bahan pangan dari daerah yang mengalami surplus ke daerah yang mengalami defisit, namun cara ini sulit dilakukan saat pandemi covid-19 berlangsung. 

Banyak daerah di Indonesia yang menerapkan kebijakan PSBB secara ketat, pengiriman bahan pangan untuk masuk keluar daerah tidak dapat berjalan dengan lancar, sehingga distribusi bahan pangan sulit untuk dilakukan. Keadaan ini akan menyebabkan surplus dan defisit pangan di daerah Indonesia semakin tidak seimbang dan kebutuhan bahan pangan akan sulit terpenuhi di daerah yang tidak menjadi pusat produksi pangan. 

Kesejahteraan petani menjadi salah satu dampak akibat permasalahan ini, pendapatan petani di daerah yang menjadi pusat produksi bahan pangan akan mengalami penurunan dikarenakan harga bahan pangan yang cenderung rendah. Petani akan kesulitan dalam melakukan proses produksi bahan pangan, karena pendapatan yang menurun menyebabkan modal untuk memproduksi bahan pangan tidak dapat dipenuhi. Keadaan ini akan menimbulkan permasalahan ketersediaan bahan pangan semakin besar jika terjadi secara terus menerus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun